Presiden Amerika Donald Trump hari Kamis (15/2) bertekad "mengatasi masalah kesehatan jiwa yang sulit," dan menjadikan keamanan sekolah "prioritas utama." Tetapi ia membuat pendukung pengendalian senjata api frustrasi karena tidak menyebut masalah itu dalam pidato tanggapannya atas pembunuhan massal terbaru di satu SMU di Amerika.
Sehari setelah seorang laki-laki usia 19 tahun bersenapan semi-otomatis bertenaga tinggi membunuh setidaknya 17 orang di SMU Marjory Stoneman Douglas di Broward County, Florida, Trump mengakui ia berbicara "kepada bangsa yang sedang berduka." Ia juga mengumumkan akan segera mengunjungi komunitas Parkland, di tepi Florida Everglades, untuk bertemu keluarga korban dan pejabat setempat.
Mengarahkan sebagian pidato singkatnya yang disiarkan di televisi "langsung ke anak-anak Amerika," Trump mengatakan: "Jika kalian memerlukan bantuan, bicarakan dengan guru, anggota keluarga, petugas polisi setempat atau pemuka agama."
Your browser doesn’t support HTML5
Trump juga mengimbau warga Amerika agar bekerja sama mengubah budaya supaya "menghargai martabat kehidupan, yang menciptakan hubungan antar manusia yang dalam dan bermakna dan yang mengubah teman sekelas dan kolega menjadi teman dan tetangga." [ka/jm]