Warga Korea Selatan berbaris di jalan-jalan menuju istana kepresidenan atau Gedung Biru di Seoul untuk menyambut Presiden AS Donald Trump, sementara sebagian orang hadir untuk memprotes pemimpin Amerika itu dan retorikanya yang keras terhadap Korea Utara.
Sekelompok orang Korea Selatan bersemangat menyambut kedatangan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa untuk kunjungan pertamanya ke Seoul, melambai-lambaikan bendera Amerika dan Korea Selatan, menyanyikan lagu kebangsaan AS 'Star Spangled Banner', dan meneriakkan "U-S-A!"
"Saya datang ke sini untuk menyambut presiden dari negara yang merupakan sekutu dan saudara kami, yang membantu Korea Selatan selama Perang Korea. Saya harus datang ke sini karena Presiden Trump mendukung Korea Selatan yang berada di bawah ancaman Korea Utara," kata Jeong Soon-il yang mendukung Trump.
Sebagian orang mendukung retorika Trump yang keras untuk menghentikan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, sementara yang lainnya menunjukkan dukungan bagi aliansi Korea Selatan-AS. Satu kelompok demonstran menggelar foto Trump dan mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, yang dipenjara karena tuduhan korupsi dan suap.
Sementara, kelompok lebih dari 100 orang bergerak menuju Lapangan Gwanghwamun, di mana demonstran anti-Trump berkumpul. Tapi mereka dihentikan oleh polisi di sudut persimpangan, mengakibatkan beberapa orang saling dorong dan beradu suara.
Sekelompok kecil memprotes kunjungan Trump di seberang gerbang Gwanghwamun di Istana Gyeongbokgung, dengan slogan, doa, dan pidato menentang kehadiran militer AS di Korea Selatan.
"Jika dia menginginkan perdamaian di dunia sebagai presiden negara yang paling kuat, dia harus bersedia berunding tanpa syarat dengan Korea Utara. Dan saya ingin dia mempertegas bahwa tidak akan ada perang di semenanjung Korea," tandas Kim Jong-hee seorang demonstran anti-Trump.
Polisi dalam jumlah besar mengisolir sebagian pemrotes anti-Trump di alun-alun, sebelum iring-iringan presiden AS itu lewat. Sebagian besar menyambut secara meriah kedatangan pemimpin Amerika itu, sebuah negara yang telah membantu menjamin perdamaian di Korea Selatan selama beberapa dasawarsa dan mereka berharap juga untuk beberapa dasawarsa yang akan datang. [as/ps]