Trump Tepiskan Keterlibatan AS Lebih Jauh dalam Konflik Suriah

Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Perpustakaan Departemen Luar Negeri AS, Kompleks Gedung Putih, Washington, 11 April 2017. (AP Photo/Evan Vucci)

Presiden AS Donald Trump mengatakan AS tidak akan terlibat lebih jauh di Suriah meski pekan lalu memerintahkan serangan misil terhadap pangkalan udara Suriah yang diyakini merupakan tempat penyimpanan senjata kimia yang membunuh puluhan warga sipil, termasuk anak-anak.

“Kita tidak akan menginvasi Suriah,” kata Trump kepada reporter Fox, Maria Bartiromo dalam sebuah wawancara yang diudarakan Rabu (12/4).

Setelah menyaksikan gambar-gambar anak-anak yang sekarat akibat serangan senjata kimia di kota Khan Sheikhoun, Suriah, Trump mengatakan, ia memutuskan bahwa tanggapan militer diperlukan.

"Ketika saya melihat (akibat serangan senjata kimia) itu, saya mengatakan kita harus melakukan sesuatu," kata Trump.

Trump memperingatkan bahwa dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dituduh melangsungkan serangan senjata kimia dengan bantuan Rusia, “sangat buruk bagi Rusia” dan “sangat buruk bagi umat manusia.”

Namun, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer memperingatkan, presiden tidak akan mengesampingkan kemungkinan melancarkan serangan lagi, kalau Assad kembali menyerang warga sipil dengan senjata kimia.

AS mengecam keras klaim Rusia yang menyebutkan bahwa gas saraf sarin, yang diyakini menewaskan puluhan orang di Suriah pekan lalu, adalah akibat tidak disengaja serangan udara tergadap gudang senjata yang dikuasai pemberontak. Sebuah laporan AS memastikan bahwa serangan senjata kimia itu merupakan serangan yang disengaja terhadap warga sipil. [ab/uh]