Trump Inginkan Hukuman Mati bagi Pelaku Serangan di New York

Presiden AS Donald Trump menginginkan hukuman mati bagi pelaku serangan di New York (foto: dok).

Presiden AS Donald Trump berpendapat bahwa imigran dari Uzbekistan yang dituduh melindas delapan orang dengan sebuah truk di kota New York seharusnya diganjar hukuman mati, tetapi dia tidak berminat untuk mengirim tersangka teroris itu ke pusat penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba.

Trump mengatakan pada hari Kamis (2/11) bahwa dia “ingin mengirim teroris di Kota New York itu ke Guantanamo tapi secara statistik proses itu memakan waktu lebih lama" daripada menangani persidangannya melalui sistem peradilan Amerika.

“Ada juga sesuatu yang tepat baginya karena kejahatan mengerikan yang dilakukannya,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pengadilan Sayfullo Saipov yang berusia 29 tahun di pengadilan New York “harus berjalan cepat dan pelaku teror itu dihukum mati.”

Tim jaksa penuntut hari Rabu menuduh Saipov mengemudikan truk sewaan yang dikemudikan menyusuri jalan sepeda yang padat di Manhattan selatan Selasa sore, menabrak para pengendara sepeda dan pejalan kaki. Truk itu menabrak bus sekolah dan Saipov melompat keluar dari truk yang rusak.

Tuduhan federal terhadapnya termasuk memberikan dukungan material kepada kelompok teror ISIS dan penghancuran kendaraan bermotor.

Saipov meminta petugas penegak hukum yang menginterogasinya untuk menampilkan bendera ISIS di kamarnya di rumah sakit dan mengatakan “dia merasa senang dengan apa yang telah dilakukannya.”

Saipov mengatakan kepada penyidik dari tempat tidurnya di rumah sakit bahwa dia telah merencanakan serangan tersebut selama berminggu-minggu dan terinspirasi untuk melaksanakannya setelah menonton video ISIS lewat ponselnya. [lt]