Donald Trump, Rabu (16/10), berusaha tampil sebagai "bapak IVF." Kepada hadirin yang semuanya perempuan dalam kampanye pemilu, ia mengatakan bahwa ia mendukung perawatan kesuburan. Partai Demokrat menuduh Trump mengancam program itu.
Calon presiden dari Partai Republik itu tidak menjelaskan apa maksudnya, tetapi pernyataan terbarunya itu rangkaian sikapnya yang bertolak belakang terkait hak reproduksi. Ini adalah kelemahan utamanya dalam upaya kembali ke Gedung Putih.
"Saya ingin berbicara tentang IVF. Saya adalah bapak IVF. Jadi, saya ingin mendengar pertanyaan ini," kata Trump kepada stasiun TV Fox News di negara bagian Georgia yang menjadi pusat perhatian sementara topik beralih ke fertilisasi in vitro (IVF).
"Kami benar-benar partai yang mendukung IVF. Kami menginginkan fertilisasi, dan itu berlanjut, dan Demokrat mencoba menyerang kami mengenai itu dan kami lebih banyak mendukung IVF daripada mereka."
BACA JUGA: Semakin Banyak Perempuan Muda Anggap Hak Aborsi Isu Utama Pemilu Amerika SerikatMenjelang pemungutan suara pada 5 November, Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, telah berusaha meraih dukungan mereka di luar massa pendukung selama ini, untuk merayu para pemilih yang belum menentukan pilihan. Pemilih seperti itu tidak mengonsumsi media tradisional.
Mantan presiden itu tampil di hadapan massa yang ramah, tetapi topik tersebut tetap dianggap sulit karena kaum perempuan tidak senang atas pernyataannya tentang hak reproduksi, dan juga terhadap kampanyenya secara lebih luas.
Trump berubah-ubah sikap soal isu aborsi dalam 15 tahun ini. Semula ia mendukung "propilihan" sebelum menyerukan "untuk menghukum" perempuan yang melakukan aborsi. Ia mengumumkan pada Agustus bahwa pada masa jabatan keduanya ia akan memastikan IVF gratis. Ini menuai reaksi keras karena banyak gerakan antiaborsi justru ingin membatasi prosedur tersebut.
Trump juga memuji diangkatnya hakim Mahkamah Agung yang mengakhiri perlindungan federal untuk akses aborsi pada 2022 -- meskipun baru-baru ini ia mulai khawatir bahwa Partai Republik tidak sejalan dengan para pemilih. [ka/lt]