Presiden AS Donald Trump mengatakan hari Kamis (19/7), ia tidak senang dengan keputusan Bank Sentral AS untuk menaikkan tingkat suku bunga.
Pernyataan Trump dikeluarkan setelah Bank Sentral dua kali menaikkan suku bunga tahun ini, dan menyarankan dua kenaikan lagi sebelum akhir tahun.
Trump menyatakan, "Karena setiap kali ada kenaikan, mereka ingin menaikkan suku bunga lagi. Saya tidak benar-benar senang tentang itu. Tapi pada saat yang sama saya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka rasa terbaik."
Presiden jarang campur tangan dalam perkembangan yang melibatkan Bank Sentral dalam menetapkan suku bunga acuan. Suku bunga yang lebih tinggi membuat peminjaman uang menjadi lebih mahal, sehingga memperlambat kegiatan ekonomi.
Kenaikan suku bunga itu dimaksudkan untuk menjaga inflasi supaya jangan merusak ekonomi. Sebelumnya, dalam resesi yang parah, Bank Sentral memangkas suku bunga hampir menjadi nol dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam wawancara Trump menyatakan frustrasi terhadap tindakan Bank Sentral yang dapat mengganggu pemulihan ekonomi, yang mendapat dorongan kuat ketika ia menandatangani undang-undang pemotongan pajak besar akhir tahun lalu.
Undang-undang baru memotong pajak perusahaan dari 35 persen menjadi 21 persen dan menurunkan pajak atas penghasilan individu. [rw/ii]