Presiden Amerika terpilih Donald Trump, tampaknya menarik sebagian ucapannya ketika kampanye, termasuk memasukkan mantan saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, ke penjara.
Trump bertemu Selasa (22/11) dengan wartawan dan editor dari The New York Times, koran yang selama kampanye selalu dikecamnya sebagai koran yang tidak jujur dan "gagal", tapi sekarang ia mengatakan, ia menghargai surat kabar itu dan membacanya.
Trump menyatakan bahwa ia tidak berniat untuk meminta penyelidikan lebih lanjut atas penggunaan email pribadi Clinton ketika dia menjabat sebagai menteri luar negeri AS dan juga pertanyaan seputar yayasan amal Clinton Foundation.
"Saya benar-benar tidak ingin menyakiti Clinton. Dia telah banyak dan sangat menderita dalam banyak hal ... kampanye adalah kejam,” katanya.
Trump mengatakan menyelidiki Clinton bukanlah sesuatu yang ia rasa "sangat penting."
"Saya pikir itu akan sangat, sangat memecah belah negara," kata Trump kepada wartawan dan editor The New York Times. "Kecenderungan saya akan kekuasaan apapun yang saya miliki pada masalah ini adalah mengatakan, mari kita maju."
Trump terus-menerus menyebut Clinton sebagai "Crooked Hillary" atau “Hillary Pembohong” selama kampanye. Dalam kampanyenya ia mendengar banyak orang berteriak "penjarakan dia." Trump dulu berjanji akan mengangkat jaksa khusus untuk menyelidiki kasus Hillary dan bahkan langsung mengancam memasukkannya ke dalam penjara pada salah satu debat presiden.
Trump juga mengatakan kepada The Times bahwa "suasana bersih sangat penting" dan ia berpendapat, "ada beberapa kaitan antara" perubahan iklim dan aktivitas manusia.
FBI telah menyelesaikan penyelidikan atas kasus email Clinton namun penyelidikan atas Clinton Foundation tetap terbuka. Menurut buku tahun 2015 "Clinton Cash," yang ditulis oleh Peter Schweizer, entitas asing menyumbang uang untuk Yayasan Clinton dan imbalannya mendapat perlakuan khusus dari Departemen Luar Negeri AS, yang berada di bawah Clinton. Clinton tetap bertahan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan.
Jika setelah resmi menjadi presiden Trump kemudian memerintahkan FBI untuk menutup penyelidikan terhadap Yayasan Clinton, direktur FBI, James Comey, bisa menolaknya. Direktur FBI diberi waktu sepuluh tahun untuk melindungi diri dari pemaksaan politik. [ps/al]