Turki Akui Pemberontak Libya, Tawarkan Tambahan Bantuan 200 Juta Dolar

Menlu Turki Ahmet Davutoglu (kiri) bertemu pejabat Dewan Nasional Transisi Libya, Ali al-Issawi di Benghazi, Minggu (3/7).

Menlu Turki Ahmet Davutoglu hari Minggu mengatakan, Turki mengakui dewan transisi nasional sebagai wakil sah rakyat Libya.

Pemberontak yang berjuang untuk mengakhiri kekuasaan pemimpin Libya Moammar Gaddafi selama 42 tahun kini mendapat dorongan diplomatik dengan memperoleh pengakuan dari negara kuat di kawasan itu, Turki.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu hari Minggu mengatakan Ankara mengakui pihak pemberontak Dewan Nasional Transisi (TNC) sebagai perwakilan sah rakyat Libya. Ia berbicara dalam lawatannya ke kota Benghazi di Libya timur, daerah kekuasaan pemberontak yang melancarkan pergolakan melawan Gaddafi sejak bulan Februari lalu.

Davutoglu mengatakan, pemerintah Turki akan memberi bantuan tambahan 200 juta dolar bagi Dewan Transisi Nasional itu, selain 100 juta dolar yang dijanjikan bulan lalu.

Pemberontak mengatakan akan membiarkan pemimpin Libya Moammar Gaddafi tetap berada di negeri itu kalau ia mengundurkan diri dan semua gerakannya diawasi oleh dunia internasional.

Kepala pasukan pemberontak Mustafa Abdel Jalil mengatakan kepada kantor berita Reuters hari Minggu, pemberontak mengajukan tawaran itu kepada Gaddafi lewat PBB satu bulan yang lalu, tapi belum mendapat tanggapan

Pemimpin Libya Moammar Gaddafi telah bertekad untuk melawan pemberontak sampai akhir. Negara-negara Barat mendukung tuntutan pemberontak agar Gaddafi mundur, dan telah membantu lewat serangan-serangan udara NATO atas pasukan pro-Gaddafi agar mereka berhenti menyerang warga sipil Libya.