Turki Lihat Risiko Tinggi dalam Referendum Kemerdekaan Kurdi Irak

PM Turki Binali Yildirim berbicara kepada media di Ankara bahwa pemerintah Turki menentang referendum kemerdekaan Kurdi Irak, Jumat (22/9).

Turki menentang keras referendum Kurdi Irak untuk menentukan apakah wilayah semi otonomi mereka harus melepaskan diri dari Irak. Pemerintah Turki mengancam akan melancarkan tindakan ekonomi dan militer.

Turki punya penduduk etnis Kurdi yang besar dan telah melawan pemberontakan oleh Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK selama lebih dari tiga dasawarsa. Pemerintah Turki dan sekutunya memasukkan PKK ke dalam daftar organisasi teror.

Turki khawatir langkah-langkah menuju kemerdekaan oleh orang Kurdi Irak akan mengilhami warga Kurdi Turki untuk mempunyai tanah air sendiri dan semakin memperkuat PKK. Suku Kurdi merupakan 15-20 persen penduduk Turki yang jumlahnya 80 juta.

Referendum yang tidak mengikat itu diadakan tidak hanya di wilayah resmi Kurdi Irak, tapi juga di wilayah-wilayah yang disengketakan seperti Kirkuk yang kaya minyak dan secara etnis terbagi. Turki memiliki hubungan etnis dan sejarah dengan penduduk Turkmenistan di Kirkuk, yang melihat langkah tersebut sebagai upaya suku Kurdi Irak untuk mencaplok lebih banyak kawasan.

Ada juga kekhawatiran bahwa gejolak di Irak dapat mengacaukan wilayah itu dan meningkatkan jumlah pengungsi yang menuju ke Turki, yang telah berjuang menghadapi tiga juta pengungsi Suriah. [ps/ii]