Menteri Luar Negeri Turki, Kamis (18/5) menyatakan negaranya tidak akan memohon Jerman agar tetap bertahan di pangkalan udaranya di Incirlik, sementara Berlin meminta bantuan Amerika dalam meredakan konflik terbaru antara kedua sekutu NATO itu.
Jerman menempatkan sekitar 270 tentara di Incirlik serta jet-jet pengintai dan pesawat pengisi bahan bakar sebagai bagian dari koalisi internasional yang memerangi kelompok ISIS. Namun, Jerman sedang mempertimbangkan pemindahannya ke Yordania atau negara lain setelah Turki kembali menolak mengizinkan para legislator Jerman untuk mengunjungi pasukannya di Incirlik.
Pemerintah Jerman menyatakan Turki mengisyaratkan penolakan itu terkait keputusan pihak berwenang Jerman untuk memberi suaka kepada para tentara Turki yang oleh Ankara dituduh berpartisipasi dalam kudeta yang gagal tahun lalu.
Menteri Luar Ngeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada stasiun televisi swasta NTV bahwa Turki membuka Incirlik untuk Jerman sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS, dan jika mereka ingin pergi, itu merupakan keputusan mereka dan Turki tidak ingin memohon agar mereka tidak melakukannya.
Cavusoglu mengemukakan keluhan Turki sebelumnya terkait keputusan pemerintah lokal Jerman yang menghalangi ia dan beberapa menteri Turki lainnya mengadakan rapat umum sebelum referendum Turki 16 April lalu mengenai perluasan kewenangan presiden. [uh/ab]