Presiden AS Donald Trump, yang dikritik karena menarik pasukan AS yang mendukung pejuang Kurdi di Suriah Utara, mengatakan, sanksi-sanksi yang mungkin akan diberlakukan terhadap Turki telah siap, sementara Ankara melanjutkan ofensif militernya di kawasan tersebut.
Berbagai laporan mengenai eksekusi warga sipil Kurdi oleh milisi dukungan Turki telah semakin menambah keprihatinan. Sementara itu, kabar mengenai kesepakatan antara Suriah dan Kurdi untuk menghambat invasi Turki telah membuat situasi yang terus berubah di sana menjadi semakin rumit.
Serangan di bagian timur laut Suriah merupakan bagian dari serangan yang menurut Turki, ditujukan terhadap para pejuang Kurdi Suriah, yang oleh Ankara disebut sebagai teroris.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung oleh Turki sendiri baru-baru ini merayakan direbutnya kota Tel Abyad.
BACA JUGA: Kurdi Raih Perjanjian dengan Militer Suriah untuk Lawan TurkiDi Beirut, warga Kurdi memprotes serangan yang diperintahkan oleh presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Protes serupa berlangsung di London.
Sementara itu, warga Kurdi di Suriah berkabung atas kematian tiga dari sembilan warga sipil yang mereka katakan telah dieksekusi oleh pemberontak dukungan Turki.
Senator Lindsey Graham dari fraksi Republik mengritik Trump karena meninggalkan pejuang Kurdi yang memerangi ISIS. Seorang pejabat pemerintah mengatakan situasi di sana rumit, karena Turki maupun Kurdi sama-sama sekutu AS.
Your browser doesn’t support HTML5
“Kita punya sekutu NATO (Turki) di satu tangan, yang memerangi Kurdi, yang membantu kita dalam perang melawan ISIS. Kami berkomunikasi setiap hari dengan Turki, baik Departemen Pertahanan maupun Departemen Luar Negeri, mengenai isu-isu yang sangat spesifik," ujar Menteri Keuangan Steven Mnuchin, dalam acara televisi ABC This Week.
"Kami siap dengan pemberitahuan dalam waktu singkat untuk memberlakukan sanksi-sanksi," katanya.
Di kota perbatasan Turki yang dihantam tembakan dari Suriah, beberapa warga Turki jatuh menjadi korban. Puluhan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Suriah Utara, bergabung bersama ratusan ribu pengungsi lainnya. Erdogan mengatakan ia ingin menciptakan zona aman bagi pengungsi.
Trump mengatakan ancaman sanksi-sanksi terhadap Turki dapat berjalan efektif. Fraksi Demokrat di Kongres mengritik cara Trump menangani krisis di kawasan tersebut.
“Apa kata seluruh dunia kalau kita memiliki presiden yang memutuskan pembicaraan telepon dengan presiden Turki Erdogan dan kemudian mengirim cuitan yang menyebutkan, ‘oh, omong-omong, kami meninggalkan orang-orang ini yang juga telah mempertaruhkan nyawa untuk bekerjasama dengan kami dalam perang melawan teroris terburuk di dunia." kata Senator Bernie Sanders dalam acara televisi ABC This Week.
BACA JUGA: AS Tarik Sisa Pasukan dari Suriah Utara"Ini mengirim pesan kepada seluruh dunia, Anda tidak dapat menaruh kepercayaan pada Amerika Serikat," kata Senator Bernie Sanders dalam acara televisi ABC This Week. Bernie Sanders adalah salah seorang bakal calon presiden dari Partai Demokrat," lanjut Bernie Sanders yang merupakan salah seorang bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
Sementara kondisi memburuk, situasi di lapangan juga semakin rumit. Otorita Kurdi Minggu menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan Damaskus untuk mengizinkan pasukan Suriah dikerahkan di perbatasan Suriah dengan Turki, guna menghambat pasukan Turki dan pasukan pemberontak yang bersekutu dengannya. [uh/lt]