Perdana Menteri Turki mengecam kelompok-kelompok teroris yang terkait al-Qaida di Suriah. padahal sebelumnya pemerintah Turki enggan mengecam mereka.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai percakapan teleponnya dengan Presiden Barack Obama pekan lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam kelompok-kelompok al-Qaida di Suriah bertanggung jawab atas kematian warga sipil.
Komentar-komentar Perdana Menteri Turki itu menyusul komentar serupa yang dibuat Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu, yang mengecam kehadiran kelompok-kelompok al-Qaida diantara pemberontak yang memerangi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sinan Ulgen, ilmuwan dari Carnegie Europe di Brussels mengatakan komentar-komentar itu bisa menunjukkan perubahan dalam kebijakan Turki terhadap Suriah.
“Ini yang pertama kalinya Menteri Luar Negeri Turki membuat pernyataan sekeras itu terhadap kelompok-kelompok Islamis radikal di Suriah,” ujarnya.
“Ada keprihatinan di pihak Amerika bahwa Turki tidak bersikap tegas terhadap kelompok-kelompok radikal ini dan dukungan logistik Turki berakhir di tangan kelompok-kelompok ini. Jadi inilah keprihatinan yang berusaha diatasi Turki dengan membuat pernyataan yang sangat jelas terhadap kelompok-kelompok ini.”
Pemerintah Turki menyangkal menyediakan dukungan senjata apapun bagi kelompok-kelompok radikal Islam di Suriah. Tapi Turki sampai kini masih mengecam sikap yang diambil oleh sekutu baratnya terhadap kelompok-kelompok ini. Para pengamat mengklaim pemerintah Turki menganggap kelompok-kelompok tersebut termasuk yang paling efektif dalam melawan rezim Suriah.
Turki mengecam keputusan AS dan PBB yang menetapkan Jahbat al-Nusra, kelompok pemberontak utama di Suriah yang terkait al-Qaida sebagai sebuah organisasi teroris. Pemerintah Turki mengklaim langkah itu kontra produktif dan mengatakan masyarakat internasional harus fokus kepada kejahatan rejim Suriah.
Tapi analis Ulgen mengatakan faktor utama di balik perubahan sikap Turki dilakukan karena sadar kebijakannya makin merugikan kerjasamanya dengan Amerika terkait Suriah.
Para pengamat juga mengatakan pemerintah Turki akan menyadari tuduhan terus menerus oleh media Turki bahwa pemerintah mendukung kelompok-kelompok seperti al-Nusra tampaknya hanya akan menambah ketidaknyamanan warga Turki terhadap kebijakan mendukung pemberontak Suriah yang menurut jajak pendapat masih tetap sangat tidak disukai.
Komentar-komentar Perdana Menteri Turki itu menyusul komentar serupa yang dibuat Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu, yang mengecam kehadiran kelompok-kelompok al-Qaida diantara pemberontak yang memerangi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sinan Ulgen, ilmuwan dari Carnegie Europe di Brussels mengatakan komentar-komentar itu bisa menunjukkan perubahan dalam kebijakan Turki terhadap Suriah.
“Ini yang pertama kalinya Menteri Luar Negeri Turki membuat pernyataan sekeras itu terhadap kelompok-kelompok Islamis radikal di Suriah,” ujarnya.
“Ada keprihatinan di pihak Amerika bahwa Turki tidak bersikap tegas terhadap kelompok-kelompok radikal ini dan dukungan logistik Turki berakhir di tangan kelompok-kelompok ini. Jadi inilah keprihatinan yang berusaha diatasi Turki dengan membuat pernyataan yang sangat jelas terhadap kelompok-kelompok ini.”
Pemerintah Turki menyangkal menyediakan dukungan senjata apapun bagi kelompok-kelompok radikal Islam di Suriah. Tapi Turki sampai kini masih mengecam sikap yang diambil oleh sekutu baratnya terhadap kelompok-kelompok ini. Para pengamat mengklaim pemerintah Turki menganggap kelompok-kelompok tersebut termasuk yang paling efektif dalam melawan rezim Suriah.
Turki mengecam keputusan AS dan PBB yang menetapkan Jahbat al-Nusra, kelompok pemberontak utama di Suriah yang terkait al-Qaida sebagai sebuah organisasi teroris. Pemerintah Turki mengklaim langkah itu kontra produktif dan mengatakan masyarakat internasional harus fokus kepada kejahatan rejim Suriah.
Tapi analis Ulgen mengatakan faktor utama di balik perubahan sikap Turki dilakukan karena sadar kebijakannya makin merugikan kerjasamanya dengan Amerika terkait Suriah.
Para pengamat juga mengatakan pemerintah Turki akan menyadari tuduhan terus menerus oleh media Turki bahwa pemerintah mendukung kelompok-kelompok seperti al-Nusra tampaknya hanya akan menambah ketidaknyamanan warga Turki terhadap kebijakan mendukung pemberontak Suriah yang menurut jajak pendapat masih tetap sangat tidak disukai.