Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa hari Senin bertemu untuk membahas tanggapan mereka soal penangkapan Alexei Navalny oleh Rusia dan penindakan terhadap para demonstran, sementara tekanan kian berkembang untuk memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Kremlin.
“Gelombang penahanan terbaru ini merupakan sesuatu yang membuat kami khawatir sekali, begitu pula soal penahanan Navalny,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrell sewaktu tiba untuk pertemuan itu.
BACA JUGA: UE Pertimbangkan Respons Soal Penindakan Rusia terhadap NavalnyMenteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan “setiap orang di Rusia memiliki hak menyatakan pendapat dan berdemonstrasi di bawah konstitusi Rusia. Prinsip supremasi hukum harus berlaku di sana juga.” Maas menambahkan, “Rusia selalu berkomitmen mengenai itu.”
Berbicara kepada radio France-Inter hari Minggu (24/1), Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian membahas apa yang ia sebut “arah otoriter” Rusia, serta mengatakan “semua harus dijelaskan” mengenai peracunan Navalny sebagai sebuah “percobaan pembunuhan.”
Para pemimpin Uni Eropa meminta Rusia agar segera membebaskan Navalny dan semua demonstran pro-Navalny yang ditahan.
Sementara itu AS mengecam keras penangkapan itu dan penggunaan taktik keras terhadap demonstran dan jurnalis akhir pekan lalu di berbagai kota di Rusia, sebut Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam suatu pernyataan hari Minggu.
Penindasan hak-hak warga Rusia untuk berkumpul secara damai dan kebebasan menyatakan pendapat, penangkapan Navalny, dan penindakan keras terhadap protes merupakan “indikasi merisaukan mengenai pembatasan lebih lanjut terhadap masyarakat madani dan kebebasan fundamental,” sebut pernyataan itu.
BACA JUGA: Aktivis Rusia Protes Penahanan NavalnyAS meminta otoritas Rusia “agar membebaskan semua yang ditahan karena menjalankan hak-hak universal mereka serta membebaskan Navalny dengan segera dan tanpa syarat,” kata Price. Ia menambahkan bahwa AS mendesak Rusia agar “bekerja sama penuh dengan investigasi masyarakat internasional mengenai peracunan” pengkritik Kremlin itu dan “menjelaskan secara kredibel penggunaan senjata kimia di wilayahnya.”
Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan balasan bahwa upaya-upaya AS untuk “menghasut unsur-unsur radikal” di media sosial akan berdampak negatif bagi hubungan AS-Rusia, seraya menambahkan bahwa diplomat Amerika di Moskow akan dipanggil untuk pembahasan serius.
Ratusan orang masih berada dalam tahanan di Rusia hari Minggu, sehari setelah mereka ditangkap karena berpartisipasi dalam protes di jalan-jalan di berbagai penjuru negara itu untuk menuntut pembebasan Navalny. [uh/ab]