Seorang juru bicara militer mengukuhkan telah menghentikan permusuhan sebagai bagian dari yang “Hari Tenang” Selasa (9/12). Para pemimpin pemberontak juga telah berjanji untuk mematuhi gencatan senjata itu.
Tetapi sejauh ini belum jelas kapan kedua pihak yang bertikai itu akan mengadakan pembicaraan damai. Untuk sementara Kiev telah merencanakan negosiasi diadakan hari Selasa di Minsk, Belarusia. Paraepmimpin pemberontak mendesak agar negosiasi itu ditunda sampai Jumat.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa pembicaraan akan diadakan dalam “hari-hari mendatang” meskipun ia mengatakan bahwa pelonggaran ketegangan di Ukraina timur masih jauh.
Baik pemberontak yang didukung oleh Rusia maupun pemerintah Ukraina telah secara teratur melanggar gencatan senjata 5 September, dan mengakibatkan hampir 1.000 orang tewas.
Kyiv menuduh Moskow memberikan senjata dan dukungan lainnya kepada pemberontak berbahasa Rusia. Rusia membantah tuduhan ini. Permusuhan itu telah sangat menegangkan hubungan kedua negara bertetangga itu.
Hari Selasa (9/12), Ukraina melaporkan telah menerima pengiriman pertama gas alam Rusia sejak Juni, ketika Moskow menghentikan pasokan karena sengketa harga.
Tentara Ukraina dan pasukan pemberontak pro-Rusia meletakkan senjata mereka dalam upaya menghidupkan kembali gencatan senjata yang disepakati bulan September lalu.