Gubernur regional Odessa, Oleh Kiper, mengatakan lewat aplikasi pesan Telegram bahwa satu rudal menghantam satu daerah yang memicu kebakaran, dan puing-puingnya merusak dua truk.
Di Kyiv, gubernur regional Ruslan Kravchenko mengatakan serangan pesawat tak berawak itu tidak merusak infrastruktur penting atau pemukiman apapun. Sementara di wilayah barat laut Ukraina, Kharkiv, serangan Rusia merusak sebuah hanggar. Seorang pejabat Ukraina di Kharkiv mengatakan tiga orang tewas dan pada hari Selasa, tiga orang tewas di sana dan lebih dari 30 orang terluka, kata para pejabat Ukraina.
“Target bom Rusia adalah gedung apartemen, toko roti, dan stadion. Dengan kata lain, kehidupan sehari-hari masyarakat biasa,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah pernyataan. Ia merilis foto gedung apartemen yang menunjukkan sebuah lubang besar di tengah-tengah bangunan, beberapa lantai hancur, jendela-jendela pecah, dan reruntuhan berserakan di tanah.
Serangan ini terjadi ketika Zelenskyy sedang berada di Amerika Serikat dan bersiap menyampaikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB pada hari Rabu (25/9). “Saat ini ada banyak diskusi di Majelis Umum PBB tentang upaya kolektif untuk keamanan dan masa depan. Tapi kita hanya perlu menghentikan teror. Untuk memiliki keamanan. Untuk memiliki masa depan,” katanya.
Wali kota Kharkiv mengatakan gedung yang sama telah diserang pada awal invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 dan perbaikannya hampir selesai. Walikota, Ihor Terekhov, mengatakan lewat Telegram bahwa serangan drone menghantam bagian kota yang paling padat penduduknya. Jaksa penuntut regional mengatakan, juga melalui Telegram, bahwa kota itu dihantam oleh enam bom berpemandu milik Rusia.
Kantor berita Prancis AFP melaporkan dua orang tewas di Pokrovsk akibat serangan Rusia itu. [em/jm]