Muslim di seluruh dunia memasuki bulan Ramadan dengan berdoa dan berpuasa. Di Kamerun, umat Kristen dan Animis, atau penganut Animisme, bergabung dengan umat Muslim saat berbuka puasa untuk menunjukkan solidaritas menentang kelompok teroris Boko Haram, yang terus melancarkan serangan sejak tahun 2014.
Ratusan orang berkumpul di masjid terbesar di Yaounde untuk sholat dan berbuka puasa. Tapi tidak semua yang hadir di masjid itu Muslim. Para pemeluk Kristen juga datang untuk berbagi makanan. Mereka menunggu di lapangan sementara umat Muslim sholat.
"Pesannya hanya satu: agar Kamerun tetap sama. Umat Kristen dan Muslim harus hidup berdampingan. Kita tidak boleh mendiskriminasi dan kita berdoa agar Kamerun lebih baik," kata Charles Nzobo, seorang sesepuh di katedral Katolik di kota itu.
Khawatir mucul ketegangan
Kamerun tidak puny sejarah konflik beragama. Tapi beberapa orang khawatir pemberontakan Boko Haram di bagian utara menciptakan ketegangan dan kecurigaan antara pemeluk Kristen dan Muslim sebagaimana yang terjadi di Nigeria.β
Sekitar seperempat populasi Kamerun adalah Muslim. Pihak berwenang telah menangkap puluhan imam Muslim karena diduga mendukung Boko Haram. Tapi mereka yang berkumpul di masjid mengatakan orang-orang seharusnya tidak boleh pukul rata.
Joseph Ndinga, seorang pemuka dari istana pemimpin tradisional di Tsinga-Yaounde, mengatakan ajang kumpul buka puasa ini untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas Muslim yang akan membantu memerangi Boko Haram.
βIni adalah tradisi Afrika. Kalau seseorang senang atau kesusahan, pasti akan datang ke saudaranya," ujarnya.
Membuka pintu
Bagi umat Muslim, Ramadan adalah bulan paling suci dalam setahun. Beberapa imam mengatakan hanya Muslim yang puasa yang boleh ikut buka puasa.
Tapi Muhamadou Labarang, sekertaris masjid tersebut mengatakan semua orang disambut dengan tangan terbuka di masjid ini.
Ia mengatakan, mereka berbagi makanan sebagaimana yang tertulis di Al Quran bahwa sesama umat harus saling berbagi agar mendapatkan pahala dan berkah dari Allah. Ia mengatakan bersyukur bahwa Muslim dan non-Muslim bisa hidup rukun berdampingan di Kamerun dan mereka berdoa agar selalu diberikan kedamaian. [dw]