Umat Yahudi di Seluruh Dunia Rayakan Hanukkah

Warga Yahudi AS merayakan Hanukkah di lapangan Ellipse dekat Gedung Putih di Washington DC, Minggu (2/12).

Umat Yahudi di seluruh dunia menyalakan lilin, memutar dreidel (semacam gasing empat sisi), dan memakan panekuk kentang sambil menyambut Hanukkah.

Festival Cahaya delapan hari itu menandai menandai didedikasikannya kembali kuil Yerusalem pada abad ke-2 Sebelum Masehi, setelah para pejuang Yahudi mengalahkan pasukan tirani Suriah dan Yunani.

Setiap malam dalam delapan hari ke depan, satu lilin dinyalakan satu per satu di menorah -- melambangkan mukjizat minyak yang sangat sedikit bisa menyalakan lilin-lilin di kuil itu selama delapan hari.

Presiden AS Donald Trump merilis sebuah pesan, mengatakan dia dan ibu negara Melania memberikan "salam paling hangat kepada saudara-saudara laki-laki dan perempuan Yahudi kami."

"Dalam beberapa hari mendatang, semoga cahaya hangat dari masing-masing lilin di menorah membantu mengisi rumah dan hati dengan kasih sayang dan kebahagiaan," katanya.

Presiden menyebut pembantaian di sebuah sinagoge di Pittsburgh bulan Oktober sebagai contoh kekerasan dan kebencian yang masih dihadapi banyak orang Yahudi.

Acara penyalaan menorah akan diadakan di sinagoge Tree of Life Minggu malam, yang juga dimaksudkan untuk mengenang ke-11 korban dalam peristiwa itu.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyalakan menorah setinggi 10 meter di depan Gerbang Brandenburg Berlin. Itu adalah menorah terbesar di Eropa.

Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, umat Yahudi di Kazakhstan diperbolehkan untuk menyalakan sebuah menorah besar di luar Piramida Perdamaian dan Rekonsiliasi di ibukota, Astana.

Dan Israel, tempat kelahiran Hanukkah, seniman Yaron Bob membuat menorah dari kepingan-kepingan logam bekas roket dan pecahan bom yang ditembak oleh militan Palestina dari Gaza. (vm)