UNHCR mengatakan sedikitnya tiga ribu orang mengungsi ke wilayah Diffa, di negara tetangga Niger, karena nyawa mereka terancam.
Dammasak dikabarkan dikuasai Boko Haram empat hari lalu. Kota di negara bagian Borno itu, terletak hanya beberapa kilometer dari perbatasan Niger. Staf UNHCR di wilayah Diffa Niger melaporkan ribuan warga Nigeria mengungsi dari Boko Haram dan tiba dalam keadaan panik dan putus asa.
Juru bicara UNHCR Adrian Edwards mengatakan kepada VOA para pengungsi dikejar militan sampai ke tepi sungai.
“Ini sangat berbahaya. Orang-orang melarikan diri dengan cepat, sangat cepat. Banyak perempuan, orang tua, anak-anak di antara orang-orang yang datang dan menghadapi kesulitan nyata. Keluarga terpisah. Anak-anak terpisah dari orang tua mereka,” kata Adrian Edwards.
Serangan di Damassak merupakan serangan terbesar kedua oleh Boko Haram di dekat perbatasan Nigeria-Niger dalam waktu kurang dari dua bulan. Serangan pertama terjadi di desa Malan Fatori, Nigeria, menyebabkan 1000 orang mengungsi pada 5 Oktober 2014.
Petugas bantuan UNHCR di Diffa mengatakan orang-orang masih berdatangan ke Niger dari Nigeria. Mereka mengatakan sebagian besar menunggu perahu untuk menyeberang sungai yang memisahkan kedua negara, sementara lainnya berenang dalam usaha menyelamatkan diri. Adrian Edwards mengatakan penduduk setempat melaporkan melihat beberapa orang tenggelam.
“Para pengungsi yang baru datang memberitahu kami banyak warga sipil tewas dalam serangan di Damassak, laki-laki khususnya kaum muda, tetapi pemberontak juga menembak perempuan dan anak-anak. Beberapa mengatakan yakin serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas perekrutan para pemuda untuk pasukan bela diri, yang dibentuk untuk melawan para pemberontak,” kata Adrian.
UNHCR mengatakan arus biasa pengungsi Nigeria dan kembalinya warga Niger menjadi beban berat bagi Diffa, daerah terpencil dan tertinggal perekonomiannya. UNHCR mengatakan daerah terpencil membuat sulit bagi lembaga-lembaga bantuan menyalurkan bantuan kepada pengungsi yang jumlahnya semakin bertambah.
Adrian Edwards mengatakan UNHCR, lembaga-lembaga lain dan komunitas setempat menyediakan terpal plastik dan selimut untuk membantu pengungsi melindungi diri dari udara malam yang dingin.
Pihak berwenang di Niger mengatakan lebih dari 100 ribu orang mengungsi ke Niger sejak bulan Mei 2013, ketika pemerintah Nigeria mengumumkan keadaan darurat di negara bagian timur laut. Pihak berwenang mengatakan 30 ribu lebih orang mengungsi ke daerah itu akibat serangan Boko Haram dalam dua bulan terakhir saja.