Uni Eropa memperkeras kebijakannya tentang hak asasi manusia di Asia Tenggara. Sekaitan dengan itu telah memberitahu Kamboja dan Myanmar keduanya bisa kehilangan akses khusus ke Uni Eropa, kelompok perdagangan terbesar di dunia.
Setelah berbulan-bulan mendapat tekanan dari berbagai kelompok sayap kanan dan Parlemen Eropa, kepala perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan Uni Eropa siap menjatuhkan hukuman atas berbagai pelanggaran di kedua negara tadi dengan mencabut preferensi perdagangan yang selama ini diberikan kepada keduanya.
Bulan Juli Uni Eropa memperingatkan Kamboja negara itu bisa kehilangan status perdagangan khusus itu setelah hasil pemilihan mendudukkan kembali orang kuat yang sudah 30 tahun berkuasa. Dan Uni Eropa menegur Myanmar atas perlakuannya terhadap Muslim Rohingya. (al)
BACA JUGA: Pejabat Kemanusiaan PBB: Myanmar Belum Sepenuhnya Tanggapi Isu Rohingya