Sementara itu di Jenewa, Dewan HAM PBB memperkeras sikap terhadap Suriah dengan mengeluarkan kecaman tajam terhadap kekerasan yang meningkat dan menyerukan perluasan penyelidikan atas dugaan pelanggaran pemerintah Suriah dalam kerusuhan satu tahun terakhir.
Badan beranggotakan 47 negara itu memutuskan mendukung resolusi Uni Eropa yang didukung Amerika Serikat dan negara-negara Arab dengan perolehan suara 41 banding 3. Tiongkok, Rusia dan Kuba menentang langkah itu.
Di Washington, pemerintahan Obama mengatakan akan mengizinkan warga Suriah tetap tinggal di Amerika meski visa mereka habis masa berlakunya dan tidak akan akan mendeportasi warga Suriah yang tinggal di Amerika secara ilegal.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano mengatakan warga Suriah di Amerika akan diberi status terlindung karena mereka akan menghadapi ancaman serius bagi keamanan pribadi mereka jika pulang ke negara mereka.
Menteri-menteri Uni Eropa yang bertemu di Brussels, menjatuhkan sanksi baru terhadap ibu negara Suriah, Asma al-Assad, ibu presiden dan saudara perempuannya, serta delapan pejabat pemerintah. Sanksi itu mulai berlaku Sabtu.
Menjelang pertemuan Uni Eropa di Brussels, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan Eropa sangat prihatin atas krisis Suriah dan bahwa sanksi merupakan alat penting dalam menangani situasi tersebut.
Sanksi itu ditetapkan di tengah laporan tentang bocoran email yang mengatakan istri Assad yang lahir di Inggris itu melanjutkan belanja mewah bertubi-tubi sementara Suriah tenggelam dalam kekerasan. Pejabat Inggris mengatakan larangan perjalanan Uni Eropa tidak bisa menghentikan ibu negara Suriah ke Inggris, jika dia tetap mempertahankan kewarganegaraannya.
Kelompok HAM itu juga mengatakan pasukan Suriah melanjutkan serangan mereka terhadap Homs, kota di Suriah Tengah yang terkepung dan banyak mendapat pemberitaan sebelumnya tahun ini.