Badan Anak-anak PBB (UNICEF) menyebut serangan atas propinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di Suriah utara sehari sebelumnya “keterlaluan” dengan mengatakan serangan itu mungkin paling maut terhadap sebuah sekolah sejak perang di negara itu dimulai hampir enam tahun lalu.
Serangan itu menewaskan 22 anak dan enam guru mereka kata Geert Cappelaere, direktur regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara kepada kantor berita Associated Press.
Sejumlah serangan udara di desa Hass sekitar tengah hari pada hari Rabu menghantam perumahan penduduk di mana terdapat kompleks sekolah selagi murid-murid berkumpul di luar sekolah.
Tim penanggulangan pertama, Hansip Suriah dan Pengamat HAM Suriah yang berkantor di Inggris hari Kamis (27/10) mengatakan serangan itu menewaskan sekurangnya 35 orang sebagian besar anak-anak.
Idlib adalah kubu pertahanan oposisi utama di Suriah, meskipun kelompok-kelompok radikal banyak bercokol di sana. Idlib secara berkala di hantam pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia serta pasukan koalisi pimpinan Amerika yang menyasar militan ISIS.
Seorang aktivis di lokasi mengatakan diperkirakan 10 serangan udara menghantam daerah penduduk itu hari Rabu.
Cappelaere mengatakan UNICEF telah mengukuhkan tahun ini saja terjadi sekurangnya 38 serangan pada sekolah-sekolah di sekitar Suriah. [my/ii]