Seruan Kongres bipartisan untuk menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS semakin gencar, sehingga terbuka kemungkinan akan terjadi konfrontasi dengan Presiden terpilih Donald Trump, yang terus menerus membantah bahwa ada keterlibatan Rusia dalam pemilihan.
Dalam sebuah pernyataan publik pada bulan Oktober, pejabat pemerintah AS mengatakan, serangan dunia maya terhadap organisasi politik Demokrat dan email staf mantan kandidat Demokrat Hillary Clinton dilakukan sesuai arahan dari "pejabat Rusia paling senior".
Dua anggota Kongres dari partai Demokrat, Eric Swalwell dan Elijah Cummings, Rabu (7/12) mengusulkan RUU yang akan membentuk panel bipartisan untuk menyelidiki campur tangan Rusia. Upaya mereka mendapat memperoleh dukungan baru pada, ketika Senator Republik Lindsey Graham mengumumkan, ia akan meluncurkan sebuah penyelidikan atas serangan dunia maya oleh Rusia itu.
Berbagai pertanyaan masih belum terjawab tentang bagaimana peretas Rusia memperoleh email dari kampanye Clinton dan menerbitkannya lewat WikiLeaks dalam tahap akhir kampanye presiden, serta tampaknya merupakan upaya untuk memenangkan Donald Trump.
Anggota Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein mengatakan kepada VOA, "Cukup jelas bahwa Rusia terlibat dalam pemilu yang baru lalu dan mengumpulkan data dari kedua pihak, tetapi merilis data untuk satu pihak saja dalam upaya mempengaruhi pemilu." [ps/jm]