Sepekan setelah penindakan yang tak pernah terjadi terhadap beberapa pangeran dan pengusaha kaya Arab Saudi, pemerintah negara-negara asing dan penanam modal masih sedang berusaha menjawab pertanyaan mendasar tentang penangkapan yang disebut oleh pihak berwenang Saudi usaha anti-korupsi yang dipelopori Putra Mahkota kerajaan teluk itu.
Apakah Mohammad bin Salman yang berusia 32 tahun itu hendak memperkuat kekuasaan untuk memastikan suksesinya tidak akan terganggu ketika ayahnya yang sakit-sakitan meninggal dunia? Atau apakah dia memang seperti yang dikatakannya seorang reformis yang bertekad untuk memoderninasi kerajaan yang terkenal mempunyai system pemerintahan yang kaku yang dibebani oleh tuntutan berbagai cabang keluarga besar kerajaan?
Desas-desus banyak di ibukota Saudi bahwa pembersihan belum selesai dan masih ada lagi penangkapan dalam beberapa hari mendatang diperkirakan oleh para diplomat asing di Saudi, yang masih kaget oleh besarnya penindakan itu.
Golongan menengah muda warga Saudi, yang sudah lama kecewa oleh penyuapan dan kebiasaan yang korup di kerajaan itu, menyambut baik pembersihan oleh Putra Mahkota itu, tetapi investor asing berhati-hati, khawatir Mohammad bin Salman mungkin telah melakukan tindakan yang terlalu besar.
Sebagai negara yang sudah lama dipandang sebagai tempat yang stabil melakukan kegiatan usaha, pembersihan terbaru telah menangkap kira-kira 500 orang, termasuk pria terkaya negara itu, Pangeran Waleed bin Talal, pengusaha milyarder yang turut memiliki jaringan hotel Four Seasons dan hingga baru-baru ini seorang investor besar dalam perusahaan media raksasa sedunia Rupert Murdoch. Ia ditangkap di kamp gurun pasirnya yang mewah itu. [gp]