Usai Menang Pemilu, PM Yunani Janji Segera Bentuk Pemerintahan

Alexis Tsipras, pemimpin Partai Syriza di Yunani, tiba di istana kepresidenan di Athena 21 September 2015.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras berjanji segera membentuk pemerintahan koalisi guna memberlakukan penghematan sesuai tuntutan pihak krediturnya. Langkah-langkah penghematan itu akan diterapkan dengan imbalan dana talangan miliaran dollar.

Pemimpin partai Syriza itu berbicara di hadapan pendukungnya di Athena Minggu malam, beberapa jam setelah mengalahkan kelompok konservatif dalam pemilu.

“Mulai besok, kita singsingkan lengan baju dan bekerja keras untuk membantu orang-orang lemah, kelas pekerja, untuk membawa kecerahan di tanah air kita … demi Yunani yang setara, adil, maju secara sosial dan hukum dan makmur. Agar Yunani lebih kuat dan lebih adil setelah empat tahun menderita dan agar rakyat kita bisa bangga dan berdiri tegak lagi,” ujar Tsipras.

Setelah lebih dari 90 persen surat suara terhitung, Syriza mendapat 35,4 persen atau 144 kursi di parlemen yang beranggotakan 300 orang itu.

Partai Demokrasi Baru yang konservatif mendapat tempat ke-dua dengan 28,3 persen, disusul Partai Golden Dawn yang berilhamkan ajaran Nazi 7 persen.

Vangelis Meimarakis, pemimpin Partai Demokrasi Baru, mengucapkan selamat kepada Tsipras dan mendesaknya agar segera membentuk pemerintahan baru.

Ia mengatakan, “Persaingan pemilu telah rampung hari ini, dimana kita berjuang dengan serius, bermartabat dan beradab. Hasil pemilu tampaknya secara komprehensif menempatkan Syriza dan Tsipras di posisi pertama. Saya mengucapkan selamat dan mendesaknya agar membentuk pemerintahan, membawa proposalnya ke parlemen dan hal-hal lain akan kita bahas kemudian.”

Pemilu hari Minggu, yang ketiga di Yunani tahun ini, dilangsungkan karena Tsipras mundur bulan lalu setelah para anggota partainya marah. Mereka marah karena Tsipras mengingkari janjinya dan menyetujui tuntutan kreditur Eropa dengan imbalan dana talangan 98 miliar dollar.

Dalam pemilu sebelumnya awal tahun ini, Tsipras berjanji melawan pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak seperti yang diminta kreditur. Tetapi setelah negosiasi sengit, Tsipras menuruti sebagian besar permintaan Eropa. Ia berargumen Yunani mungkin bangkrut dan bisa keluar dari zona euro jika tidak menuruti berbagai tuntutan tersebut. [th/ii]