Ustad Joban, yang juga berperan sebagai imam Masjid Ar-Rahmah di Redmond kerap kali menggelar pengajian tafsir Al-Qur'an setiap hari Minggu sore, di mana acara ini dihadiri juga oleh warga muslim dari berbagai latar belakang kewarganegaraan.
"Yang pertama, karena sama-sama orang Indonesia. Yang kedua, pak Joban itu di sini imam kita yang sangat kita hargai, orangnya rendah hati, padahal ilmunya tinggi banget, dan selalu komunikatif kalau kita tanya, jadi kita merasa nyaman dengan pak Joban," ujar Diah Rahmawati, salah satu diaspora Indonesia yang bermukim di Seattle.
Selain rutin menggelar pengajian, ustad Joban juga merupakan pengelola travel haji dan umroh "Ar-Rahman", yang telah beroperasi sejak tahun 1992.
"Agent saya namanya Ar-Rahman Hajj, itu sudah mulai dari tahun 1992. Kita bawa jemaah haji untuk tiap tahun spring break kita bawa jemaah untuk Umroh," terangnya pada VOA Indonesia.
Your browser doesn’t support HTML5
"Bukan hanya diaspora Indonesia di Redmond yang merasa beruntung memiliki seorang ustad asal Indonesia, tapi juga Muslim Indonesia lainnya di Amerika yang pernah menunaikan ibadah umroh dan haji bersama ustad Joban," ujar Irfan Nursidi, seorang warga Indonesia dari Everett Muslim Community.
Melalui agen travelnya ini, ustad Joban mampu memberangkatkan lima puluh hingga seratus orang jemaah umroh. Menurutnya, dalam hal pemberangkatan ini, Amerika memiliki sistem yang sama dengan Indonesia, yaitu memberlakukan sistem kuota.
"Jadi di sini juga sama seperti di Indonesia, ada kuotanya. Hanya saja kalau di sini bukan ada sama negara tapi oleh masing-masing agen atau imam. Di Amerika ini diperkirakan sekitar mungkin semua travel itu kalau dikumpulkan bisa membawa sepuluh ribu jemaah," sambungnya lagi.
Dengan menyerahkan seluruh proses pengurusan kepada agen, menurut ustad Joban, calon jemaah haji dapat mendapatkan banyak informasi terkait keberangkatan seperti membandingkan harga dan pelayanan, mendapatkan informasi terkait persyaratan yang diperlukan, mengisi formulir pendaftaran di situs web agen, hingga belajar manasik haji.
"Kemudian jemaah ngirim paspor sama saya dengan semua dokumennya, kemudian saya kirim ke masing-masing konsulat jendralnya di Saudi," tambah ustad Joban.
Adapun proses tersulit dalam pengurusan jemaah ini, menurut sang Ustadz, adalah dalam hal pengurusan visa.
"Terutama untuk calon jemaah yang tidak memegang paspor Amerika. Sekarang malah greencard itu karena takut ada pemalsuan dan sebagainya, jadi musti ada notary dulu," jelasnya.
Menurut salah satu pengguna jasa travel Ar-Rahman, Ika Bahauddin, menunaikan ibadah umroh dan haji bersama Ar-Rahman dirasakannya memberikan banyak kemudahan.
"Alhamdullilah kita semuanya diberikan kemudahan, jadi kalau ada orang yang cerita kayak nemu kamar mandi yang kotor atau penginapan yang gak enak, Alhamdullilah kita senang semuanya."