Duta besar Afghanistan yang ditunjuk oleh pemerintah terguling di negara itu telah meninggalkan posnya di PBB.
Ghulam Isaczai “melepaskan posisinya mulai 15 Desember,” menurut surat yang diterima pada Kamis (16/12), kata asisten juru bicara PBB Farhan Haq kepada AFP.
Dengan Afghanistan yang dilanda krisis ekonomi setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus lalu, misi Afghanistan untuk PBB berjuang keras untuk dapat tetap beroperasi, kata para diplomat.
BACA JUGA: Kilas Balik 2021: Militer AS Akhiri Perang Terpanjang di AfghanistanMisi Afghanistan untuk PBB tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada Kamis (16/12) malam.
Pada 14 September, Isaczai resmi meminta PBB untuk menyatakan bahwa ia tetap menjadi duta besar Afghanistan.
Pada akhir bulan itu, Taliban meminta PBB untuk mengakreditasi Suhail Shaheen, mantan juru bicara Taliban, sebagai duta besar baru menggantikan Isaczai.
Isaczai ambil bagian dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada akhir November, di mana ia secara terbuka mengkritik penguasa Islamis garis keras baru di negaranya.
BACA JUGA: Amnesty Tuntut Penyelidikan Kejahatan Perang atas Konflik di AfghanistanNamun awal bulan ini, Majelis Umum PBB meloloskan resolusi yang menangguhkan tanpa batas keputusan mengenai klaim yang saling berlawanan mengenai kursi perwakilan untuk Afghanistan.
Taliban telah mengkritik kegagalan PBB untuk memutuskan masalah ini, dengan mengatakan PBB mengabaikan hak rakyat Afghanistan.
Sewaktu mereka berkuasa sebelumnya di Afghanistan, dari 1996 hingga 2001, Taliban tidak memiliki duta besar di PBB. [uh/ka]