Venezuela Tahan Pembantu Utama Pemimpin Oposisi

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido berbicara di depan pendukungnya di Valencia (16/3).

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido hari Kamis (23/3) mengatakan bahwa para petugas intelijen telah menahan kepala stafnya, Roberto Marrero.

Pemimpin oposisi Venezuela yang menyatakan diri sebagai presiden sementara, Juan Guaido, mengatakan, para petugas intelijen telah menahan kepala stafnya.

Pembantu Guaido, Roberto Marrero, dibawa ke tahanan setelah penggerebekan di rumahnya semalam. Kediaman anggota parlemen Sergio Vergara juga digeledah tetapi ia tidak ditahan.

“Kami tidak tahu keberadaannya,” tulis Guaido mengenai Marrero dalam cuitan pagi hari. “Ia harus dibebaskan segera.”

Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Guaido sama-sama mengaku sebagai presiden yang sah di negara di Amerika Selatan itu.

BACA JUGA: Utusan Khusus AS: Rusia-AS Gagal Capai Kesepakatan soal Solusi Krisis Venezuela

Amerika Serikat telah sering memperingatkan pemerintah Sosialis Maduro agar tidak menangkap Guaido atau para pembantunya. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo segera mengecam tindakan itu dan menuntut agar Marrero dibebaskan.

“Kami menyerukan pembebasannya segera,” kata Pompeo melalui Twitter. “Kami akan menuntut pertanggungjawaban mereka yang terlibat.”

Presiden Amerika Donald Trump Selasa menegaskan bahwa “semua opsi” dipertimbangkan untuk menyingkirkan Maduro dari posisinya, memberi kesan tindakan militer jika diperlukan.

Your browser doesn’t support HTML5

Petugas Intelijen Tahan Kepala Staf Pemimpin Oposisi Venezuela

Maduro didukung Rusia dan Kuba, mempertahankan kesetiaan pimpinan militer dan mempertahankan kontrol atas aparatur negara. Kementerian Informasi Venezuela belum segera mengomentari operasi yang berlangsung semalam.

Sementara, PBB hari Kamis mengemukakan perlunya ketegangan di Venezuela diredakan menyusul penangkapan terhadap kepala staf Juan Guaido, Roberto Morrero dan menyebabkan Amerika menuntut supaya ia segera dibebaskan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengutuk penangkapan itu dan meminta Morerro segera dibebaskan dan berjanji akan menuntut pertanggungjawaban dari semua yang terlibat dalam penangkapan itu.

Juan Guaido menyatakan diri sebagai presiden interim Venezuela tanggal 23 Januari lalu dan ia mendapat dukungan dari Amerika bersama lebih dari 50 negara lain dalam menantang Presiden Nicolas Maduro.

Ekonomi negara kaya minyak itu mengalami kontraksi tajam dalam beberapa tahun ini dan inflasi telah melampaui 2 juta persen. Kondisi ekonomi yang mengerikan ini telah memicu malnutrisi dan penyakit serta mendorong eksodus lebih dari 3 juta warganya sejak 2015.

Kondisi ekonomi itu diperkirakan memburuk sewaktu Amerika, pembeli terbesar minyak mentah Venezuela, memberlakukan larangan terhadap semua penjualan minyak ke Amerika pada 28 April mendatang.

Maduro menyatakan pemerintahnya telah menjadi korban “perang ekonomi” yang dipimpin lawan-lawan politiknya dan menyebut sanksi-sanksi finansial dan minyak Amerika sebelumnya sebagai penyebab krisis ekonomi negara itu. [uh]