Vietnam memprotes keras pengoperasian stasiun-stasiun pemantau cuaca di Kepulauan Spratly yang disengketakan. Vietnam, Kamis (8/11) menyatakan penempatan stasiun-stasiun tersebut melanggar kedaulatan Vietnam dan merumitkan situasi di Laut China Selatan.
China pekan lalu mengumumkan dimulainya pengoperasian stasiun cuaca di tiga pulau untuk memberikan ramalan cuaca bagi para nelayan di kawasan Laut China Selatan dan negara-negara tetangga serta bagi kapal-kapal yang melalui kawasan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, memberitahu para wartawan dalam brifing pers regular, Kamis (8/11), bahwa Vietnam memiliki landasan hukum dan bukti sejarah untuk menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Spratly dan Paracel, dan meminta China agar menghentikan aksinya di sana.
“Fakta bahwa China mulai menggunakan stasiun-stasiun pengamat cuaca di berbagai bangunan yang didirikan secara ilegal di Spratly merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Vietnam atas pulau-pulau tersebut,” ujarnya.
“Vietnam terus menentang tindakan ini dan meminta China agar segera menghentikan tindakan-tindakan dimaksud tersebut,” lanjutnya.
Hang mengatakan China harus mematuhi prinsip-prinsip yang dicapai antara kedua negara yang menjadi pedoman penyelesaian masalah-masalah maritim serta Deklarasi Pedoman Perilaku di Laut China Selatan, “tanpa merumitkan situasi, mempengaruhi perdamaian, keamanan dan stabilitas” kawasan sengketa tersebut. [uh]