Wapres AS akan Bicarakan Zona Pertahanan Udara China di Beijing

Wakil Presiden Joe Biden melambaikan tangannya saat keluar dari pesawat Air Force Two dengan cucunya Finnegan Biden dan putranya Hunter Biden di bandar udara Beijing, China (4/12). (AP/Ng Han Guan)

Biden diperkirakan akan memusatkan perhatian pada zona pertahanan udara kontroversial yang ditetapkan China, yang mencakup kepulauan yang juga diklaim Jepang.
Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden berada di Beijing untuk melakukan pembicaraan yang diperkirakan akan memusatkan perhatian pada zona pertahanan udara kontroversial yang ditetapkan China, yang mencakup kepulauan yang juga diklaim oleh sekutu Washington, Jepang.

Biden tiba di Beijing, Rabu (4/12), dimana ia telah berjanji akan mengangkat masalah tersebut dalam pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin China lainnya.

Kunjungan seharinya dimulai di Kedutaan Amerika, dimana ia mendorong sekelompok warga China pemohon visa untuk “menantang pemerintah.”

Setelah pertemuan dengan Wakil Presiden China Li Yuanchao, Biden mengatakan hubungan Amerika-China “sangat penting” dan “rumit,” dan menghendaki “dialog tingkat tinggi yang berkelanjutan.”

Kedatangan Biden Rabu (4/12) di China sehari setelah ia bertemu dengan para pemimpin Jepang di Tokyo, dimana ia mengatakan sangat prihatin akan Zona Identifikasi Pertahanan Udara atau ADIZ di Laut China Timur.

Berbicara di samping Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Biden berjanji akan mengangkat masalah tersebut dengan sangat jelas dalam pertemuannya dengan para pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping.

Ia menyarankan agar kedua pihak memulai “langkah pembinaan perasaan saling mempercayai, termasuk pengadaan saluran komunikasi darurat untuk mengurangi ketegangan.”