Amerika akan mempertahankan jadwal penarikan pasukannya dari Irak, meskipun ada kebuntuan politik dan peningkatan aksi kekerasan di negeri itu.
Ini dikatakan wakil presiden Amerika Joe Biden kepada televisi Amerika hari Minggu. Katanya, tertundanya pembentukan pemerintahan baru di Irak adalah hal yang biasa dalam demokrasi dan ia menyatakan keyakinannya bahwa Amerika akan bisa mengurangi pasukannya sampai 50.000 orang tahun depan tanpa membahayakan keamanan Irak.
Tentang Afghanistan, Joe Biden mengatakan masih terlalu dini untuk menilai kemajuan yang dicapai, karena pengiriman pasukan tambahan yang mulai dilakukan tahun ini masih belum selesai. Katanya, penambahan pasukan itu akan selesai bulan depan.
Sementara itu, serangan bunuh diri ganda yang terjadi hari Minggu di irak menewaskan sedikitnya 46 orang. Serangan pertama ditujukan pada anggota kelompok milisi Sahwa yang didukung pemerintah, yang sedang berkumpul di luar pangkalan tentara untuk mengambil gaji. Serangan kedua terjadi di kawasan yang penduduknya mayoritas warga Sunni di barat daya Baghdad. 40 orang lainnya cedera.
Kelompok Arab Sunni Sahwa terdiri dari bekas-bekas pemberontak yang membelot dari kelompok al-Qaida dan extremis lainnya tahun 2006, dan membantu pasukan Amerika menghentikan bentrokan antar kelompok yang paling buruk.