Pengadilan Mesir menghukum empat remaja Kristen Koptik karena menghina Islam setelah mereka muncul dalam video singkat, mengejek shalat umat Islam. Video ponsel, yang popular pada bulan April 2015, itu difilmkan setelah pemenggalan puluhan orang Kristen Koptik Mesir oleh kelompok ISIS di Libya tahun lalu.
Pengadilan di provinsi Minya selatan hari Kamis (25/2) menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada tiga dari remaja-remaja itu dan memerintahkan remaja ke-4 dijebloskan ke penjara remaja untuk waktu yang tidak terbatas.
Dalam video berdurasi 30 detik, remaja-remaja itu berpura-pura melakukan shalat. Satu dari mereka membaca ayat-ayat Alquran dan dua lainnya berdiri di belakang sambil tertawa. Satu orang melambaikan tangan di bawah leher orang kedua sebagai sinyal pemenggalan.
Menurut pengacara remaja-remaja itu, Maher Naquib, putusan itu "tidak masuk akal." Ia menambahkan, anak-anak itu di bawah umur dan pengadilan seharusnya hanya menghukum mereka dengan denda. Naquib mengatakan, remaja-remaja itu diadili in absentia dan tetap bebas sambil menunggu permohonan banding.
Sekitar 10 persen penduduk Mesir adalah kristen. Mereka sangat mendukung panglima militer yang kini menjadi presiden, Abdel-Fatah el-Sissi, yang memimpin militer untuk menggulingkan Presiden Mohammed Morsi pada Juli 2013.
Sudah lama organisasi-organisasi HAM menuduh Mesir melakukan pelanggaran HAM secara sistematis, termasuk pengadilan yang tidak adil terhadap oposisi politik dan kelompok minoritas. [ka/al]