AS memblokir upaya Dewan Keamanan PBB hari Sabtu (1/4) yang menyerukan dilakukannya penyelidikan terhadap penggunaan senjata oleh Israel terhadap warga Palestina yang ikut dalam protes massal di sepanjang Jalur Gaza, menurut diplomat Dewan Keamanan kepada kantor berita Perancis.
Pihak berwenang Palestina mengatakan sedikitnya 15 orang tewas hari Jumat oleh pasukan Isarel dan lebih dari 750 orang terkena tembakan.
Warga Palestina mengubur korban tewas hari Sabtu dan menyerukan pembalasan dendam.
PM Israel puji tentara
PM Israel Benjamin Netanyahu memuji pasukan Israel yang menembaki warga Palestina.
“Kerja yang bagus,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Israel bertindak tegas untuk melindungi kedaulatannya dan keamanan warganya."
Warga Palestina berkabung nasional pada hari Sabtu.
Pada hari Minggu, Netanyahu menolak kritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengatakan ia "mengutuk keras pemerintah Israel atas serangan tidak berperikemanusiaannya."
"Pasukan yang paling bermoral di dunia pun," balas PM Israel itu, "tidak akan mau diceramahi oleh seserorang yang selama bertahun-tahun membom warga sipil tanpa pandang bulu." Netanyahu sebelumnya menggelari Erdogan sebagai seseorang yang "mengebom warga desa Kurdi."
The Associated Press melaporkan pada hari Sabtu salah satu wartawannya mengamati dua pria Palestina, dalam dua insiden berbeda, yang berjalan di dekat pagar perbatasan Jalur Gaza yang memisahkan Israel dari warga Palestina. Kedua pria tersebut ditembak kakinya oleh tentara Israel, menurut wartawan itu.
Pada kejadian lainnya, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun mengatakan pada AP ia melemparkan batu menggunakan ketapel ke pagar perbatasan hari Jumat dan kedua kakinya ditembak. Anak laki-laki tersebut dirawat di rumah sakit dengan satu kaki masih dibalut perban dan kaki sebelahnya dibalut gips, kata kantor berita tersebut.
Tentara Israel mengatakan hari Sabtu malam dalam sebuah pernyataan bahwa 10 orang warga Palestina yang tewas punya "latar belakang teror" dalam organisasi Hamas dan kelompok lainnya dan mereka tewas ketika "melakukan tindakan teror."
Tidak ada korban tewas di pihak Israel.
PBB serukan penyelidikan
Sekjen PBB Antonio Guterrres dan kepala diplomatik Uni Eropa Federica Mogherini menyerukan dilakukannya "penyelidikan independen dan transparan" terkait penggunaan senjata oleh Israel.
“Saya tidak mengerti orang-orang munafik ini yang menginginkan penyelidikan,” kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman lewat Twitter. “Mereka bingung dan mengira Hamas mengadakan Woodstock Festival kemarin dan kita seharusnya memberi bunga pada mereka.”
Warga Palestina telah membangun tenda untuk protes di lima lokasi di sepanjang Jalur Gaza dan diperkirakan akan tinggal di sana selama enam minggu. Seluruh keluarga, pria, perempuan dan anak-anak, diperkirakan akan ikut demo di tenda tersebut.
Militer Israel memperkirakan sekitar 30.000 demonstran ikut dalam protes kamp tenda tersebut.
Peringati 'malapetaka'
Demonstrasi yang berlangsung sepanjang minggu itu, yang akan berakhir pada 15 Mei, dirancang untuk mengenang Nakba atau “malapetaka” ketika ratusan ribu warga Palestina harus meninggalkan tanah mereka atau diusir saat perang tahun 1948 yang berujung pada pembentukan Israel.
Israel telah menurunkan lebih dari 100 penembak jitu di sepanjang Jalur Gaza.
Demo tersebut diperkirakan akan berakhir di saat yang sama Washington berencana membuka kedutaan besar mereka di Yerusalem, sebuah langkah yang membuat marah warga Palestina yang mengklaim bagian timur kota tersebut sebagai negara masa depan mereka. [dw]