Warga Rusia Mulai Tinggalkan Suriah Menuju Lebanon

Puluhan warga Rusia meninggalkan Suriah dan menyeberang ke Lebanon melalui pos perbatasan Masnaa, Selasa (22/1).

Pemerintah Rusia mulai mengevakuasi warganya dari Suriah hari Selasa dengan menyeberang ke Lebanon di pos perbatasan Masnaa, Selasa (22/1).
Ini menjadi indikasi paling nyata bahwa Moskow menganggap cengkeraman kekuasaan Presiden Bashar al-Assad mulai berkurang hampir dua tahun sejak dimulainya konflik di sana.

Empat bus yang mengangkut sekitar 80 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyeberang ke Lebanon di pos perbatasan Masnaa, di mana seorang pejabat dari Kedutaan Besar Rusia di Beirut menunggu mereka.

Perkembangan ini terjadi setelah para pejabat Rusia mengumumkan di Moskow pada hari Senin bahwa sekitar 100 warganegara mereka di Suriah akan dibawa lewat darat ke Lebanon dan dari sana diterbangkan ke Rusia.

Jalur darat dipilih mungkin karena merebaknya lagi pertempuran di dekat bandara Damaskus. Para pejabat juga menyatakan bahwa ribuan orang lainnya, kebanyakan perempuan Rusia yang menikah dengan warga Suriah, akan menyusul. Evakuasi mendatang kemungkinan akan dilakukan melalui laut dan udara.

Rusia menjadi sekutu utama Assad sejak pemberontakan menentang presiden Suriah itu dimulai pada Maret 2011. Rusia menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk melindungi Damaskus dari sanksi-sanksi internasional terkait penumpasan brutal terhadap para pembangkang oleh rezim Suriah.