Warga Serbia di Kosovo Runtuhkan Tembok Kontroversial

Buldoser meruntuhkan tembok beton di kota Mitrovica, Kosovo utara (5/2), yang telah memicu ketegangan antara Kosovo dan negara tetangga Serbia. (AP/Visar Kryeziu)

Ketegangan antara warga Sergia dengan etnis Alabnia di Mitrovica telah bergolak sejak Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia tahun 2008.

Warga Serbia di kota Mitrovica yang terpecah belah secara etnis di Kosovo hari Minggu (5/2) meruntuhkan sebuah tembok kontroversial yang menurut kelompok etnis Albania mengeruhkan situasi yang sudah tegang.

Buldoser meruntuhkan tembok setinggi 2 meter itu setelah perundingan antara etnis Albania dan minoritas Serbia di kota itu, yang ditengahi oleh Uni Eropa dan para diplomat AS.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan perjanjian itu menunjukkan kedua pihak “menunjukkan keberanian dan visi dengan meruntuhkan tembok dan memusatkan perhatian untuk menjalin hubungan.”

Warga Serbia di Mitrovica utara membangun tembok itu bulan Desember, mengatakan mereka perlu menopang lahan dekat sebuah jembatan di depan sungai Ibar.

Etnis Albania di kota itu menganggap tembok tersebut sebagai provokasi, terutama karena Serbia pernah mengirim sebuah kereta bertuliskan "Kosovo adalah Serbia" ke Kosovo bulan lalu. Para petugas perbatasan menyetop kereta itu.

Ketegangan antara warga Sergia dengan etnis Alabnia di Mitrovica telah bergolak sejak Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia tahun 2008.

Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo. Uni Eropa telah mengatakan kedua negara itu harus menormalisasi hubungan apabila mereka berencana bergabung dengan Uni Eropa. [vm]