Sementara ilmuwan hari Jumat masih bingung mencari penyebab jenis bakteri E. coli yang telah menewaskan setidaknya 19 orang dan menyebabkan ratusan lainnya jatuh sakit di Eropa, Organisasi Kesehatan Dunia mewanti-wanti agar jangan menggunakan antibiotik dan obat lain.
Sebaliknya, badan kesehatan PBB itu mengimbau orang segera mencari bantuan medis karena bakteri yang sangat mudah menular itu bisa menyebabkan gagal ginjal akut walau gejalanya telah diatasi.
Meski lembaga kesehatan Jerman hari Jumat menyarankan agar tidak makan tomat, ketimun dan daun selada mentah, terutama di Jerman utara, lembaga itu mengakui, sumber bakteri belum diketahui.
Penularan dilaporkan terjadi di 12 negara, sementara kasus terbanyak terkait di Jerman utara. Pejabat Jerman awalnya keliru menuding sayuran impor dari Spanyol menyebabkan wabah mematikan itu, memicu kecaman tajam dari pejabat-pejabat Spanyol.
Kanselir Jerman Angela Merkel telah menyetujui bantuan keuangan Uni Eropa bagi petani Spanyol yang pendapatan ekspornya turun tajam akibat kekeliruan itu.
Tapi karena krisis belum teratasi, Rusia pekan ini mengatakan, pihaknya melarang impor semua sayuran segar dari Uni Eropa – tindakan yang dinilai Uni Eropa "tidak proporsional".
Ketua Delegasi Uni Eropa ke Rusia, Fernando Valenzuela, mengatakan keputusan Moskow bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), padahal Moskow selama ini mendesak untuk bergabung dengan organisasi itu. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin hari Jumat mengatakan ia "tidak akan meracuni rakyat Rusia" hanya demi bertindak dalam semangat WTO.