WHO mengatakan Rabu (17/6), wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau MERS di Korea Selatan menunjukkan kebutuhan segera akan kesiapan internasional yang lebih luas untuk memerangi penyakit-penyakit menular.
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan, wabah MERS merupakan sebuah peringatan dan menunjukkan bahwa di dunia dengan mobilitas tinggi, semua negara harus selalu siap mengantisipasi kemungkinan wabah ini atau penyakit-penyakit menular serius lainnya.
Namun, organisasi yang berbasis di Jenewa itu tidak menganggap wabah MERS Keprihatinan Darurat Internasional Akan Kesehatan Publik berkat tindakan segera Korea Selatan untuk mencegah penyebaran penyakit itu.
Kementerian kesehatan Korea Selatan, Rabu, melaporkan, korban tewas ke-20 akibat MERS dan mengatakan bahwa delapan kasus baru penyakit itu ditemukan, sehingga jumlah kasus total kini mencapai 162.
Pemerintah Korea Selatan bersikeras menyatakan bahwa virus itu terbatas menyebar di fasilitas-fasilitas medis dan mengungkapkan harapan bahwa penyebaran penyakit itu sudah bisa bisa dikontrol pada akhir bulan.