WikiLeaks Dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian

  • Selah Hennessy. Wita Sholhead

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange bertekad untuk terus mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia, meski tengah menghadapi tuntutan hukum.

Seorang anggota parlemen Norwegia mengatakan situs WikiLeaks merupakan penyumbang terpenting bagi kebebasan bersuara pada abad ke-21.

Seorang anggota parlemen Norwegia telah menominasikan WikiLeaks untuk hadiah Nobel Perdamaian 2011, dengan mengatakan situs penyebar rahasia itu merupakan salah satu penyumbang terpenting bagi kebebasan bersuara pada abad ke-21. Anggota parlemen itu mengatakan, dengan membuka informasi tentang korupsi, pelanggaran HAM dan kejahatan perang, WikiLeaks merupakan “pesaing alamiah” bagi Nobel Perdamaian.

WikiLeaks – yang didirikan oleh warga Australia Julian Assange – telah mempublikasikan ratusan ribu dokumen rahasia yang dibocorkan lewat situsnya. Dokumen-dokumen tersebut meliputi ribuan kawat diplomatik rahasia Amerika, juga dokumen rahasia tentang perang di Irak dan Afghanistan.

Anggota-anggota parlemen dari seluruh negara, ilmuwan politik dan profesor hukum, serta pemenang-pemenang sebelumnya boleh memasukkan nominasi hadiah Nobel Perdamaian. Julian Assange saat ini bebas dengan uang jaminan di Inggris, sementara ia menentang ekstradisi ke Swedia untuk diinterogasi atas tuduhan perbuatan seksual yang tidak senonoh.

Pria yang mencalonkan WikiLeaks adalah Snorre Valen, 26 tahun, seorang politisi Norwegia. Ia membandingkan apa yang disebutnya perjuangan WikiLeaks untuk hak azasi manusia dan demokrasi dengan perjuangan pemenang Hadiah Nobel tahun lalu, pembangkang Tiongkok Liu Xiaobo.

Juru bicara WikiLeaks mengatakan pencalonan itu merupakan “kejutan yang menggembirakan”.

Pengamat Nobel dan Direktur Lembaga Penelitian Perdamaian di Oslo, Kristian Berg Harpviken.


Pengamat Nobel dan Direktur Lembaga Penelitian Perdamaian di Oslo, Berg Harpviken, mengatakan tidak terkejut dengan pencalonan WikiLeaks dan memperkirakan situs internet itu akan memperoleh lebih dari satu suara.

Harpviken mengatakan, “WikiLeaks telah menjadi berita utama dalam 12 bulan terkahir. Situs itu juga lebih dari hanya sekedar memuat berita-berita yang menarik. Sesungguhnya, WikiLeaks merupakan fenomena baru yang menarik dan dari berbagai segi merupakan calon yang menantang dengan segala cirinya.”

Orang dengan beragam latar belakang dicalonkan dalam hadiah Nobel Perdamaian, termasuk politisi, guru besar, dan mantan pujangga.

Harpviken mengatakan WikiLeaks tidak mungkin memenangkan hadiah itu, karena banyak pihak mengecam bahwa informasi yang dibocorkannya membahayakan nyawa banyak orang.

Harpviken mengatakan pencalonan WikiLeaks merupakan pilihan yang kontroversial. Ia menambahkan, “Hadiah itu adalah juga yang paling tidak disukai oleh kelompok-kelompok tertentu, khususnya Partai Republik, di mana beberapa orang bukan hanya melihat WikiLeaks dan Julian Assange sebagai penjahat, tetapi juga menyamakannya dengan teroris. Jadi jelas, pemberian hadiah Nobel bagi WikiLeaks tidak akan dianggap remeh oleh kelompok itu.”

Namun, Komite Nobel dikenal tidak gentar dengan kontroversi. Dalam tahun 2009 Komite itu menganugerahkan Hadiah Nobel Perdamaian kepada Presiden Barack Obama dan tahun 2010 kepada pembangkang Tiongkok Liu Xiaobo –keduanya merupakan pilihan yang tidak semua setuju.

“Saya rasa Komite Nobel melihat sebuah pilihan sebagaimana adanya meskipun ada kontroversi, dan memang banyak pemberian hadiah Nobel kontroversial. Hadiah Nobel Perdamaian selalu yang paling menarik ketika hadiah itu menegaskan sebuah pernyataan politis,” papar Harpviken lagi.

Pemenang Hadiah nobel Perdamaian akan diumumkan bulan Oktober. WikiLeaks adalah situs internet yang memuat dokumen-dokumen secara anonym, seperti informasi perang Amerika di Irak dan Afghanistan. Para pendukung situs itu mengatakan WikiLeaks memajukan transparansi dan demokrasi, pihak yang mengecamnya mengatakan situs itu mengancam keamanan global.