Uni Eropa adalah pendukung utama Ukraina, yang merupakan calon anggota blok beranggotakan 27 negara itu, ketika Kyiv bertempur melawan invasi Rusia yang dimulai sejak lebih dari 2,5 tahun yang lalu.
Poin-poin utama dari rencana tersebut mencakup undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan izin untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk menyerang target militer yang terletak jauh di dalam wilayah Rusia. Sejauh ini, poin-poin ditentang oleh para sekutu.
“Undangan langsung bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO akan menjadi penentu. Tentu saja, keanggotaannya akan menyusul kemudian,” kata Zelenskyy, sambil menekankan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin” harus melihat bahwa kalkulasi geopolitiknya tidak berguna.”
BACA JUGA: ‘Rencana Kemenangan’ Zelenskyy Mencakup Undangan Menjadi Anggota NATOZelenskyy menambahkan, merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan tekanan pada Putin dengan “membawa perang kembali ke wilayah Rusia, sehingga orang Rusia dapat merasakan seperti apa rasanya perang.”
Pertemuan pada hari Kamis di Brussels itu diselenggarakan ketika pasukan Ukraina sedang berjuang untuk menahan pasukan Rusia yang diperlengkapi dengan lebih baik, terutama di wilayah Donetsk timur, di mana mereka secara bertahap didorong kembali. Ukraina mampu bertahan berkat bantuan Barat, akan tetapi Kyiv mengatakan bantuan itu masuk terlalu lamban.
Sebelumnya, pada Rabu (16/10), Rusia mengecam “rencana kemenangan” Zelenskyy, dengan mengatakan bahwa presiden Ukraina itu mencoba mendorong NATO ke dalam konflik langsung dengan Moskow. [rd/ab]