Di tengah-tengah saling ancam dengan Korea Utara, Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari Rabu menyatakan bahwa persenjataan nuklir Amerika "sekarang jauh lebih kuat daripada sebelumnya."
Dalam komentar pagi hari melalui Twitter, Trump mengatakan bahwa perintah pertamanya sebagai presiden ketika ia baru menjabat pada bulan Januari "adalah merenovasi dan memodernisasi persenjataan nuklir."
Trump kemudian menambahkan, "diharapkan kita tidak akan pernah menggunakan kekuatan ini, tetapi Amerika akan selalu menjadi negara paling kuat di dunia!"
Tidak jelas perombakan persenjataan nuklir apa yang dilakukan sejak Trump menjabat yang dirujuknya. Trump telah menyerukan peningkatan besar dalam anggaran pertahanan, termasuk penelitian dan pengembangan senjata baru, tapi Kongres belum menyetujui rencana anggaran tahun 2018.
Pernyataan terbaru Trump mengenai kekuatan militer Amerika itu disampaikan setengah hari setelah ia mengeluarkan peringatan keras kepada Korea Utara, dengan mengatakan jika Korea Utara terus mengancam Amerika, "mereka akan dibalas dengan kekuatan luar biasa yang tidak pernah disaksikan dunia sebelumnya. "
Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, dalam pernyataan pada hari Rabu, mengatakan bahwa Korea Utara "harus memilih untuk berhenti mengisolasi dirinya sendiri dan menghentikan upayanya untuk memiliki senjata nuklir." Ia mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara "harus menghentikan setiap tindakan yang akan mengakibatkan berakhirnya rejim dan hancurnya rakyat negara itu.”
Meski demikian, diplomat tertinggi Trump, Menlu Rex Tillerson berusaha untuk tidak membesar-besarkan saling ancam antara Korea Utara dan Trump yang terjadi setelah penerapan sanksi baru terhadap Korea Utara akhir pekan lalu. Sanksi tersebut bertujuan untuk memangkas 1 miliar dolar pendapatan ekspor Korea Utara dalam upaya membuat Korea Utara menghentikan pengembangan senjata nuklirnya. [my/ds]
