Kandidat unggulan dalam pemilu presiden Brazil hari Selasa (18/9) mengatakan khawatir kecurangan bisa membuatnya kalah bulan Oktober nanti, menimbulkan keraguan apakah ia akan menerima kekalahannya.
Kandidat sayap kanan Jair Bolsonaro hari Minggu memasang postingan live di Facebook mengatakan ia melihat risiko kecurangan yang mungkin akan memenangkan Fernando Haddad, kandidat presiden Partai Pekerja, pengganti mantan Presiden yang dipenjarakan Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri.
Da Silva unggul dalam jajak pendapat sebelum didiskualifikasi setelah dijatuhi hukuman karena korupsi.
"Keprihatinan besar adalah bukan kalah suara tapi kalah karena kecurangan. Kemungkinan kecurangan dalam putaran kedua, bahkan mungkin dalam pemungutan suara pertama, adalah nyata," kata Bolsonaro dalam komentar pertamanya kepada pendukung dari rumah sakit di mana ia dirawat akibat serangan penusukan tanggal 6 September lalu.
Bolsonaro tidak menyorodorkan bukti untuk mendukung klaimnya, meskipun selama bertahun-tahun ia menyatakan ketidakpercayaannya pada sistem pemilihan elektronik Brazil.
Anggota kongres mendukung RUU bagi pemilih untuk mendapatkan tanda terima setelah memberikan suara mereka, sebuah langkah yang kemudian diblokir pengadilan tinggi Brazil dengan alasan bisa mengarah pada kecurangan.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan Bolsonaro dan Haddad kemungkinan akan memimpin pemilihan putaran pertama tanggal 7 Oktober dan kemudian menghadapi pemilu putaran kedua 28 Oktober. (my)