Sejumlah Senator penting partai Republik mengatakan, permintaan Trump kepada presiden Ukraina untuk mengadakan penyelidikan atas calon saingannya dalam pilpres tahun ini salah, tapi tidak cukup penting untuk menurunkannya dari jabatan.
Trump selama berbulan-bulan menyebut permintaannya kepada presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya yang pernah bekerja pada sebuah perusahaan gas alam Ukraina sebagai suatu hal yang “sempurna”.
Tapi senator partai republik Lamar Alexander dan Senator Joni Ernst mengatakan hari Minggu (2/2), bahwa Trump bersalah ketika ia minta bantuan Zelensky untuk mengadakan penyelidikan itu sambil menahan bantuan militer berjumlah 391 juta dolar bagi Ukraina yang sedang berjuang melawan separatis pro-Rusia di kawasan timur negara itu.
Alexander, yang menentang usaha pihak Dmeokrat untuk memanggil saksi-saksi penting dalam sidang pemakzulan Trump di Senat mengatakan pada jaringan televisi NBC bahwa Trump telah melanggar peraturan ketika ia minta diadakannya penyelidikan atas Joe Biden.
“Saya kira ia mestinya tidak melakukan hal itu, dan saya kira itu adalah tindakan yang salah,” kata Alexander.
Tapi Alexander menambahkan bahwa apa yang dilakukan Trump itu “masih jauh dari tuduhan bahwa ia melakukan pengkhianatan, penyogokan, kejahatan berat dan ringan" yang dirumuskan oleh UUD sebagai kejahatan yang bisa mengakibatkan Trump disingkirkan dari jabatan.
Kata Lamar Alexander lagi, para pemilih-lah yang berhak memutuskan nasib Trump apakah ia akan terpilih lagi dalam pemilihan umum bulan November.
Seorang senator partai Republik lainnya, Ben Sasse dari negara bagian Nebraska mengatakan, “Saya ingin menjelaskan lagi, bahwa apa yang dikatakan senator Lamar sama dengan pendapat banyak dari kami (dalam kelompok Republik).”
Senator Joni Ernst mengatakan kepada CNN bahwa permintaan Trump kepada Ukraina untuk mengadakan penyelidikan yang berbau politik “bukanlah sesuatu yang akan saya lakukan. Ia mungkin melakukannya dengan cara yang salah,” tambahnya.
Pemungutan suara dalam Senat tentang perlu tidaknya pemanggilan saksi-saksi dan pengungkapan dokumen baru, berakhir dengan perbandingan suara 51 menolak lawan 49 suara yang minta saksi tambahan. [ii/em]