Tautan-tautan Akses

Delapan Demonstran Anti-Pemerintah Irak Tewas Ditembak


Demonstran anti-pemerintah membakar ban-ban dan memblokir sebuah jalan dalam demo anti-pemerintah yang terus berlanjut di Najaf, Irak, Rabu, 5 Februari 2020.(Foto: Reuters)
Demonstran anti-pemerintah membakar ban-ban dan memblokir sebuah jalan dalam demo anti-pemerintah yang terus berlanjut di Najaf, Irak, Rabu, 5 Februari 2020.(Foto: Reuters)

Pejabat medis dan aktivis di Irak mengatakan sedikitnya delapan demonstran anti-pemerintah ditembak mati dan 52 cedera ketika terjadi bentrokan dengan pengikut ulama Shiah radikal di Irak selatan pada Rabu (5/2/2020).

Kekerasan itu muncul di tengah munculnya perpecahan baru di antara para demonstran dan pendukung ulama Shiah Muqtada al-Sadr, yang sebelumnya mendukung pembrontakan sipil di Irak itu. Namun dia kemudian berpihak ke pihak penguasa setelah elit politik memilih Mohammed Allawi sebagai perdana menteri, seorang kandidat yang didukungnya.

Sejak itu al-Sadr melontarkan seruan membingungkan kepada pengikutnya, dan minta mereka kembali turun ke jalan beberapa hari setelah menarik dukungan untuk protes. Perintah yang saling bertentangan ini telah memperparah ketegangan antara demonstan anti-pemerintah dan pengikut al-Sadr, dan beberapa aktivis mengatakan, pengikut al-Sadr mengancam mereka untuk patuh kepada ulama itu atau meninggalkan tempat protes.

Bentrokan terjadi di antara pemrotes dan pengikut al-Sadr di kota suci Najaf, Irak selatan.

Menurut aktivis, pendukung al-Sadr menyerang sebuah tempat protes duduk dan membakar kemah pedemo. Demonstran berusaha mencegah mereka masuk, menggunakan tongkat, dan cedera ketika tembakan dilancarkan.

Kata dua pejabat rumah sakit dan seorang petugas kamar jenazah, delapan demonstran tewas oleh tembakan, dan 52 lainnya cedera. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG