Rombongan pertama pengungsi asal Suriah yang dibebaskan dari kamp pengungsi al-Hol di timur laut negara itu sedang dalam perjalanan pulang, menimbulkan pertanyaan baru terkait keamanan dan kemampuan mereka kembali dalam kehidupan masyarakat.
Pemerintah Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) mengumumkan kepulangan 289 warga yang kebanyakan kaum perempuan dan anak-anak, awal pekan ini (Senin, 12/10) sebagai bagian dari upaya baru untuk mengurangi kamp yang penuh sesak dan pernah dihuni oleh lebih dari 70.000 pengungsi, termasuk anggota keluarga dan pendukung kelompok teror ISIS.
Menurut pernyataan dari pemerintahan pimpinan Kurdi, pengungsi asal Suriah itu diharapkan kembali ke rumah mereka di al-Sha'fa dan al-Baguz, daerah pedesaan Deir el-Zour. Disampaikan juga bahwa mereka yang dibebaskan “belum terbukti terlibat dalam pertikaian dan tindak kejahatan terhadap warga Suriah."
AANES dan Dewan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, perpanjangan pengaruh politik Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dukungan AS, pertama kali mengumumkan rencana pemulangan sejumlah warga Suriah di kamp al-Hol itu minggu lalu, dengan mengatakan situasinya tidak lagi bisa dipertahankan.
Video yang diposting dalam media sosial, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh VOA, menunjukkan beberapa keluarga bersiap untuk meninggalkan al-Hol, berbaris membawa tas-tas barang, sementara hampir 40 truk yang terisi penuh berhenti di dekat mereka.
Sejauh ini, upaya untuk mulai pemulangan sekitar 24.000 pengungsi Suriah di al-Hol itu mendapat persetujuan dari Amerika Serikat. [mg/lt]