Penembakan dilaporkan terjadi di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh pada Senin (19/10), meskipun gencatan senjata mulai diberlakukan sejak Minggu (18/10) pagi.
Armenia dan Azerbaijan saling menuduh pihak musuh menembaki kota mereka semalam, meskipun ada gencatan senjata yang didukung oleh mediator internasional. Gencatan senjata bertujuan memadamkan kekerasan, yang telah menewaskan ratusan orang.
Pejabat Azerbaijan menuduh Armenia menembaki setidaknya empat wilayah di luar zona konflik, semalam. Pejabat Nagorno-Karabakh, serta media pemerintah Armenia mengatakan Azerbaijan menarget beberapa desa dan melanjutkan penembakan semalaman.
Kedua belah pihak juga menuduh pihak lainnya melanggar gencatan senjata yang berlaku sejak Minggu.
Gencatan senjata terbaru itu adalah yang kedua yang ditengahi para pejabat Rusia sejak konflik dimulai bulan lalu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang bertindak sebagai mediator gencatan senjata, Senin (19/10), menyebut berlanjutnya pertempuran itu tidak bisa diterima.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga menentang tindakan bermusuhan pada Minggu (18/10), itu ketika ia mengecam "semua serangan di daerah berpenduduk yang terimbas konflik Nagorno-Karabakh itu." [my/pp]