Tautan-tautan Akses

Laju Perebakan Virus Corona Makin Tak Terkendali di Korsel


Sebuah spanduk yang menekankan perlunya jarak sosial ditingkatkan di dinding Balai Kota Seoul, Korea Selatan, Rabu, 25 November 2020. (Foto: AP/Ahn Young-joon)
Sebuah spanduk yang menekankan perlunya jarak sosial ditingkatkan di dinding Balai Kota Seoul, Korea Selatan, Rabu, 25 November 2020. (Foto: AP/Ahn Young-joon)

Korea Selatan melaporkan 615 kasus baru virus corona, Senin (7/12), hari ke-30 berturutan kenaikan kasus harian yang mencapai ratusan jumlahnya. Banyak pakar kesehatan menyatakan, penyebaran virus semakin tidak terkendali di wilayah ibu kota.

Negara ini mencatat 5.300 kasus baru dalam 10 hari terakhir.

Sebagian besar infeksi baru itu terdeteksi di wilayah metropolitan Seoul di mana para petugas kesehatan kesulitan mengendalikan penularan di berbagai tempat, termasuk restoran, sekolah, rumah sakit, dan panti lansia.

Ada kekhawatiran rumah-rumah sakit akan kewalahan dalam beberapa pekan lagi jika negara tersebut gagal memperlambat kebangkitan laju perebakan virus corona.

"Saat ini, kami menghadapi krisis terbesar sejak Covud-19 pertama kali diketahui muncul di negara kami, '' kata Na Seong-woong, seorang pejabat senior di Markas Pusat Keamanan dan Penanggulangan Bencana.

Negara itu berhasil mengendalikan wabah virus corona di wilayah tenggara pada musim semi ini dengan menyalurkan sumber daya dan personel kesehatan nasional. Namun, hingga kini masih kurang jelas dari mana bala bantuan akan didatangkan jika virus semakin tak terkendali di ibu kota, di mana setengah dari 51 juta penduduk negara itu tinggal.

Para pejabat bergegas memberlakukan kembali beberapa pembatasan di daerah ibu kota dalam beberapa pekan terakhir. Klub malam, ruang karaoke dan gym ditutup untuk sementara waktu. Sekolah-sekolah mengurangi jumlah kelas tatap mukanya. Restoran-restoran hanya diperbolehkan beroperasi setelah jam 21.00 waktu setempat dengan menyediakan layanan pengiriman dan pesan-ambil. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG