DPR AS, Jumat (26/2) dijadwalkan melakukan pemungutan suara mengenai paket bantuan COVID-19 bernilai 1,9 triliun dolar yang dimaksudkan untuk membantu bisnis, pemerintah dan jutaan orang Amerika yang hidupnya terganggu oleh krisis virus corona.
Para legislator diperkirakan akan memberikan suara sesuai garis partai di DPR yang dikuasai Demokrat. Diloloskannya legislasi itu akan memberi Biden kemenangan legislatif besar pertamanya sejak mulai menjabat pada 20 Januari lalu.
Debat mengenai paket itu kemungkinan besar akan berlangsung sengit. Sebagian besar anggota fraksi Republik menentang dana legislasi yang akan menutup biaya vaksin dan pasokan medis lainnya untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 508 ribu orang di AS dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Paket ini akan memberi tambahan pembayaran langsung 1.400 dolar untuk individu-individu dan dana keuangan darurat untuk keluarga, pengusaha kecil, serta pemerintah negara bagian dan pemda setempat.
Tunjangan pengangguran darurat dan keringanan pajak untuk mereka yang berpenghasilan rendah dan keluarga dengan anak-anak akan didanai dalam legislasi bantuan itu, dan sektor-sektor bisnis yang terpukul akibat kemunduran ekonomi karena pandemi, seperti restoran dan industri penerbangan, juga akan menerima bantuan finansial.
Upah minimum federal yang naik dari 7,25 dolar menjadi 15 dolar per jam yang diusulkan fraksi Demokrat kemungkinan besar tidak akan masuk versi akhir legislasi inti. Sementara para senator hari Kamis menyatakan proposal ini harus dikeluarkan dari legislasi tersebut, sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturan di Senat.
Keputusan Senator Elizabeth MacDonough memaksa fraksi Demokrat untuk mengupayakan jalur lain untuk meloloskan proposal upah minimum yang menghadapi tentangan kuat legislator fraksi Republik.
Demokrat memiliki keunggulan suara di DPR dengan perbandingan 221-211. Ketua DPR Nancy Pelosi mengharapkan hampir semua anggota Demokrat akan mendukung diloloskannya legislasi tersebut, membuka jalan bagi pemungutan suara di Senat yang anggotanya berimbang, dengan Wakil Presiden dari Partai Demokrat akan menjadi penentu kebuntuan suara. [uh/ab]