Pemerintah, Jumat (23/4), mengatakan akan menghentikan pemberian visa bagi orang asing yang pernah berada di India dalam 14 hari terakhir, untuk mencegah penyebaran jenis virus corona dengan varian yang berbeda.
India menghadapi krisis kesehatan, termasuk dampak "mutasi ganda" dari virus penyebab COVID-19. Negara itu mencatat peningkatan tertinggi kasus COVID-19 dalam satu hari di dunia pada hari Jumat (23/4) untuk hari kedua, melampaui 330 ribu kasus infeksi.
“Berdasarkan pengamatan tersebut, pemerintah telah memutuskan untuk berhenti mengeluarkan visa bagi orang asing yang pernah tinggal atau berkunjung ke India dalam 14 hari terakhir,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (23/4), sebagaimana dilansir dari Reuters.
Pembatasan tersebut menyusul kedatangan penerbangan carter dari Chennai yang membawa 129 orang ke Indonesia. Dua belas di antaranya dinyatakan positif COVID-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampel telah diambil untuk melacak genom.
“Masih banyak orang yang masuk ke Indonesia,” ujarnya. "Kita harus berhati-hati terhadap mereka yang masuk dari negara-negara Asia Selatan.
Warga Indonesia yang tiba dari India akan diizinkan masuk, tetapi harus mengikuti protokol kesehatan dan karantina yang lebih ketat.
Indonesia mengalami epidemi COVID-19 terburuk di Asia, dengan lebih dari 1,62 juta kasus dan 44 ribu kematian pada Kamis (22/4). [ah/es]