Gerhana bulan parsial terlama dalam hampir 600 tahun, yang memandikan Bulan dengan warna merah, terlihat oleh sebagian besar umat manusia pada hari Jumat dini hari (19/11).
Pertunjukan di langit itu memperlihatkan cakram bulan yang hampir seluruhnya terselimuti dalam bayangan saat bergerak di balik Bumi, dan memerahkan 99 persen wajahnya.
Tontonan astronomis itu terlihat di seluruh Amerika Utara dan sebagian Amerika Selatan mulai Jumat pukul 06:02 GMT (01:02 dini hari Waktu AS Bagian Timur), dan kemudian dapat disaksikan di Polinesia, Australia, dan Asia timur laut.
Pada 07:50 GMT, pengamat langit dengan pemandangan bebas awan di wilayah-wilayah tersebut melihat setengah Bulan tertutup oleh penumbra (bayangan luar) Bumi.
Para ilmuwan antariksa mengatakan Kamis bahwa pada 08:45 GMT Bulan akan tampak merah, dan warna merah itu paling jelas terlihat pada puncak gerhana 18 menit kemudian.
Dari saat dimulai – ketika Bulan memasuki bayangan Bumi – hingga saat berakhirn, gerhana ini berlangsung selama lebih dari tiga jam 28 menit.
Ini berarti gerhana parsial terlama sejak 1440 – sekitar waktu ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetaknya – dan baru akan terulang lagi pada tahun 2669.
Tetapi para pengamat bulan tidak perlu menunggu selama itu untuk menyaksikan pertunjukan langit lainnya karena akan terjadi gerhana bulan total yang lebih lama pada 8 November tahun depan, kata NASA.
Setelah melewati umbra – bayangan penuh – seluruh proses akan terbalik saat Bulan meluncur keluar dari kegelapan dan melakukan perjalanan tanpa akhir mengelilingi planet kita. [lt/uh]