Tautan-tautan Akses

Soal Ukraina, Pembicaraan AS dan Rusia Tak Capai Kemajuan


Seorang tentara Ukraina berjalan di garis perbatasan di Donetsk, Ukraina, yang memisahkan wilayah negara tersebut dengan wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia, pada 10 Januari 2022. (Foto: AP/Andriy Dubchak)
Seorang tentara Ukraina berjalan di garis perbatasan di Donetsk, Ukraina, yang memisahkan wilayah negara tersebut dengan wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia, pada 10 Januari 2022. (Foto: AP/Andriy Dubchak)

Amerika Serikat (AS) dan Rusia pada Senin (10/1) kembali bersitegang dalam membahas permasalahan mengenai Ukraina dan masalah keamanan lainnya tanpa adanya tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan strategis antar diplomat tinggi dari kedua negara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price mengatakan pembicaraan tersebut adalah “diskusi awal, dan niatnya adalah Amerika – dan kami harap Federasi Rusia – datang dengan ide-ide timbal balik yang praktis untuk dibahas di atas meja, dan melihat apakah ada potensi untuk mencapai kemajuan.”

"Kami tidak bermaksud menjadikan pembicaraan ini sebagai forum untuk mencapai keputusan pasti, di mana akan terciptanya sebuah terobosan," tambah Price.

Diplomat senior kedua negara itu akhirnya memang tidak menunjukkan isyarat adanya kemajuan dalam pertemuan mereka. Walaupun tidak ada pihak yang mengisyaratkan bahwa pertemuan tersebut gagal, namun mereka juga tidak menunjukkan adanya jalan dari kebuntuan yang semakin mengkhawatirkan terkait penumpukan militer Rusia di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Ukraina, yang dilihat Barat sebagai ancaman mendasar terhadap keamanan Eropa.

Rusia bersikeras meminta jaminan agar NATO menghentikan ekspansinya ke wilayah timur, dan bahkan menghentikan pengerahan aliansi militer di Eropa Timur. Sementara Amerika dengan tegas menolak tuntutan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan ekspansi NATO ke Ukraina dan negara-negara bekas Uni Soviet lain sebagai “tenggat” bagi Rusia, dan menuntut jaminan pasti dari pihak Barat agar mereka tidak menerima Ukraina sebagai anggota aliansi.

Rusia telah berusaha mendapatkan serangkaian konsesi dari Amerika dan sekutu-sekutunya, dan telah menempatkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam langkah yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan intervensi militer di wilayah tersebut.

Pertemuan diplomat tinggi Amerika dan Rusia ini merupakan bagian dari pembicaraan “Dialog Keamanan Strategis” tentang pengendalian senjata dan isu-isu luas lain yang diluncurkan oleh Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan puncak keduanya di Swiss pada Juni 2021 lalu.

Amerika telah menurunkan harapan untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam pertemuan itu, dan mengatakan sebagian tuntutan Rusia – seperti kemungkinan penghentian ekspansi NATO – bertentangan dengan hak kedaulatan negara untuk mengatur keamanan mereka sendiri dan tidak dapat dinegosiasikan.

Tetapi pejabat-pejabat Amerika telah menyatakan terbuka atas ide-ide lain, seperti membatasi kemungkinan penyebaran rudal ofensif di Ukraina dan latihan militer Amerika dan NATO di wilayah Ukraina Timur jika Rusia bersedia mundur dari Ukraina. [em/jm]

XS
SM
MD
LG