Presiden Ukraina, Rabu (16/3) mendesak anggota Kongres AS berbuat lebih banyak untuk melindungi negaranya di tengah serangan yang telah berlangsung selama tiga minggu oleh pasukan Rusia, membangkitkan kembali trauma terburuk dalam sejarah Amerika. Volodymyr Zelenskyy meminta Kongres dan Presiden Joe Biden untuk memberikan lebih banyak bantuan militer dan memberlakukan zona larangan terbang di wilayah udara Ukraina yang terkepung.
Rusia melanjutkan serangan di ibukota Ukraina, Kyiv, Rabu (16/3), ketika para menteri NATO berkumpul di Eropa untuk membahas invasi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang berbicara secara virtual di hadapan anggota Kongres AS dalam pidato yang membangkitkan kenangan menyakitkan dari serangan Jepang tahun 1941 di Pearl Harbor yang mendorong AS untuk memasuki Perang Dunia II, dan serangan teror 11 September 2001 yang meluncurkan Perang Global Melawan Teror selama dua dekade.
"Saat ini, nasib negara kami sedang diputuskan," jelasnya.
Mantan aktor berusia 44 tahun yang menjadi presiden ini berbicara dalam bahasa Inggris pada sebagian pidatonya. Dia juga mengangkat bagian yang lebih menginspirasi dari sejarah Amerika, termasuk kata-kata pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King, Jr.
“Saya perlu melindungi wilayah udara kami. Saya membutuhkan keputusan Anda, bantuan Anda, yang artinya sama persis, seperti perasaan Anda ketika mendengar kata-kata 'I have a dream atau saya punya mimpi', ” lanjutnya.
Ia mengulangi permintaannya untuk zona larangan terbang, permintaan yang dikatakan Gedung Putih akan menempatkan AS ke dalam konfrontasi langsung dengan Rusia.
"Kami tidak setuju dengan pendapat bahwa itu akan menjadi langkah yang efektif. Karena zona larangan terbang, seperti seringakali dianggap, pada dasarnya berarti kita menembak jatuh pesawat Rusia dan mereka berpotensi menembak balik ke arah kita,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan para anggota di Brussels akan membahas “konsekuensi langsung dari invasi Rusia” dan upaya jangka panjang untuk memperkuat pertahanan NATO secara kolektif.
"NATO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa krisis ini tidak menjalar ke luar Ukraina, dan itu juga alasan mengapa kita meningkatkan kehadiran di bagian timur aliansi ini," jelas Stoltenberg.
Ia mengatakan tindakan potensial bisa mencakup penempatan “pasukan yang jauh lebih banyak” di wilayah timur, dan peningkatan pengerahan angkatan laut dan udara, sistem pertahanan rudal serta mengadakan latihan militer yang lebih besar dan lebih sering.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan dukungan bagi kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri serta komitmen AS untuk membantu sekutu NATO yang diserang.
Rusia keberatan dengan kehadiran NATO di dekat perbatasannya dan ingin mendapat jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan aliansi tersebut. NATO menegaskan negara-negara bebas untuk membuat keputusannya sendiri tentang hubungan keamanan.
Meskipun Ukraina bukan bagian dari NATO, tujuh negara NATO berbagi perbatasan dengan Rusia, Ukraina atau sekutu Rusia Belarus, dan kedekatan itu telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Stoltenberg mengatakan ada 100.000 tentara AS di Eropa dan 40.000 tentara lainnya di bawah komando langsung NATO, serta ratusan ribu lainnya dalam siaga tinggi di seluruh negara-negara anggota NATO.
Pidato Zelenskyy itu, yang disampaikan melalui video kepada anggota Kongres, menyusul pidato serupa kepada parlemen Inggris, Kanada dan Eropa dalam beberapa pekan terakhir ketika ia mengharapkan lebih banyak dukungan militer dan kemanusiaan dari komunitas internasional.
Presiden Biden dijadwalkan untuk berbicara di Gedung Putih beberapa jam kemudian, mengumumkan $800 juta bantuan baru untuk Ukraina yang akan membuat jumlah total bantuan dari Amerika selama seminggu terakhir menjadi $2 miliar.
Ia akan bergabung dengan para pemimpin NATO lainnya di Brussel untuk pertemuan puncak yang berlangsung 24 Maret, menandai satu bulan sejak Rusia melancarkan invasinya setelah selama berbulan-bulan menyangkal rencana itu. [my/lt]